Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Bimasakti UGM Raih 2 Penghargaan di Student Formula Japan

Kompas.com - 15/10/2018, 12:41 WIB
Wijaya Kusuma,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bimasakti Racing Team UGM meraih prestasi yang membanggakan di Student Formula Japan Competition 2018.

Tim dari UGM ini mampu meraih dua penghargaan prestisius, yakni 3rd Place Business Presentation Category dan JAMA Chairman Award.

Kapten tim Bimasakti generasi 7, Fajar Fitrahadi Danda mengatakan, kompetisi mobil formula ini merupakan skala mahasiswa yang digelar oleh Society Automotive Engineer. Kompetisi ini digelar di beberapa negara, salah satunya di Jepang.

"Sejak tahun 2011 kita sudah rutin mengikuti Student Formula Japan," ujar kapten tim Bimasakti Generasi 7, Fajar Fitrahadi Danda dalam jumpa pers di UGM, Jumat (12/10/2018).

Fajar menuturkan, setelah tujuh tahun mengikuti Student Formula Japan, akhirnya pada tahun 2018, Bimasakti Racing Team UGM berhasil meraih prestasi. Bahkan, Bimasakti Racing Team UGM menyabet dua penghargaan sekaligus di kompetisi yang digelar oleh Society Automotive Engineer.

"Tim Bimasakti berhasil membawa pulang dua piala sekaligus, pertama juara tiga Business Presentation Category dan JAMA Chairman Award," bebernya.

Baca juga: Tim Aksantara ITB Raih Juara 2 Kompetisi Pesawat Tanpa Awak di Turki

Bimasakti Racing Team UGM mendapatkan JAMA Chairman Award, karena dari keseluruhan kategori perlombaan yang diikuti, tidak mendapatkan penalti dari panitia

"Bima sakti Racing Team menjadi satu-satunya tim dari Indonesia yang berhasil meraih lebih dari satu penghargaan," tegasnya.

Tak hanya itu, di kompetisi yang digelar pada 4-8 September lalu, Bimasakti berhasil masuk ke jajaran 10 besar mobil tercepat pada Skidpad Evant dengan catatan waktu 5 menit 1 detik.

Selain itu, Bimasakti juga meraih mobil dengan Endurance Event Lap time terbaik dari Asia Tenggara.

"22 lap kita sapu bersih, dan menjadi lap time terbaik," tuturnya.

Student Formula Japan Competition 2018 diikuti oleh 98 tim dari berbagai negara. Sebagian besar tim yang turun dalam kompetisi ini berasal dari tuan rumah, yakni Jepang.

"Tim terberat memang dari Jepang. Sejauh ini juara satu dan dua itu masih dipegang oleh Jepang," tandasnya.

Tantangan

Perjuangan untuk meraih hasil positif di Student Formula Japan Competition tidaklah mudah. Bimasakti Racing Team UGM harus berhadapan dengan tantangan terberat, yakni kondisi cuaca.

"Kita harus berlomba dengan cuaca, tanggal 4-8 September itu prediksinya lagi Taifun, sempat hari pertama lomba dijadwalkan jam 8 pagi, akhirnya diundur sampai setengah hari," urainya.

Tak menyerah, Bimasakti Racing Team UGM memutar otak untuk menerapkan strategi mengantisipasi buruknya cuaca. Alhasil, berkat strategi yang tepat, Bimasakti Racing Team UGM meraih hasil maksimal.

"Ada prediksi, misalnya besok pagi akan ada taifun, nah kita atur strategi supaya tidak terpengaruh cuaca dan hasilnya terbaik. Alhamdulillah strategi berjalan baik dan hasilnya maksimal," imbuhnya.

Menurutnya, meski meraih dua penghargaan, namun hal itu tidak lantas membuat Bimasakti Racing Team UGM berpuas diri. Justru penghargaan yang diperoleh menjadi batu pijakan untuk meraih hasil yang lebih tinggi lagi.

Salah satu dosen pembimbing tim Bimasakti, Fauzun menyampaikan, dari sisi teknologi, tidak jauh berbeda dari tim Jepang. Keunggulan dari tim Jepang terletak pada penggunaan material yang lebih ringan.

Baca juga: Sapu Angin dan Carstensz, Andalan ITS di Ajang Formula Jepang

Kualitas dan kemampuan mobil Bimasakti generasi ketujuh telah mengalami peningkatan yang signifikan dari mobil generasi pertama yang dilombakan untuk pertama kalinya tahun 2011 silam.

"Dari segi bobot saja, saat ini kita bisa mencapai berat 203 kilogram, turun 80 kilogram dari mobil generasi pertama. Kami yakin di tahun 2019 nanti bisa semakin baik," tuturnya.

Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam menuturkan, keterlibatan para mahasiswa di dalam kompetisi tingkat dunia menjadi bagian dari pembelajaran yang utuh dan berkesinambungan dengan pembelajaran di ruang kelas.

"Ini pembelajaran sesungguhnya untuk menjadi juara, bagaimana bisa menghadapi tantangan dan tekanan menuju lomba, bagaimana membangun tim yang solid. Kita terus dukung supaya kembali meraih prestasi-prestasi yang membanggakan bagi Indonesia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com