Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2018, 19:26 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Kabupaten Garut memiliki anak balita "stunting" paling tinggi di Jawa Barat. Dari data hasil survei yang dirilis Kementerian Kesehatan, sebanyak 43,2 persen anak balita di Garut mengalami "stunting".

Hal ini terungkap dalam seminar tentang "stunting" yang digelar Tim Penggerak PKK Kabupaten Garut di Pendopo Garut, Kamis (11/10/2018).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar mengungkapkan, isu "stunting" memang baru muncul beberapa tahun belakangan ini dari kajian WHO yang melihat di Indonesia banyak anak balita mengalami masalah "stunting".

Dodo menyebut, angka anak balita "stunting" di Garut paling tinggi di Jawa Barat. Karenanya, pihaknya akan menyusun program khusus untuk menangani masalah stunting, termasuk di Garut.

"Kita sudah bicara dengan wakil bupati Garut, nanti kita susun program khusus untuk masalah ini,"jelas Dodo.

Baca juga: Istri Gubernur Jabar Mengaku Dapat Tugas Khusus dari Presiden

Dodo mengakui penanganan masalah "stunting" sulit karena penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan menyebabkan pertumbuhan anak balita terganggu.

Makanya, upaya yang akan dilakukan pemerintah adalah berupa pencegahan jangan sampai kasus "stunting" terhadap anak balita terulang.

"Pak Ridwan Kamil telah mencanangkan lima tahun ke depan Jabar zero 'stunting', jadi upaya pencegahan yang akan kita lakukan sambil memperhatikan mereka yang telah 'stunting'," jelasnya.

Akar "stunting"

Dodo menyampaikan, akar 'stunting' bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga masalah ekonomi yang membuat masyarakat sulit memenuhi kecukupan gizi serta tingkat pendidikan masyarakat yang berpengaruh pada pengetahuan tentang makanan sehat.

"Banyak anak balita yang pada usia 0 sampai 6 bulan tidak mendapatkan ASI. Jika pun mendapat ASI, bisa saja kualitasnya jelek karena makanan yang dikonsumsi ibu tidak bergizi," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman berharap, tingginya angka "stunting" di Garut bisa membuat semua pihak membuka mata dan menyadari arti penting kecukupan gizi sejak seorang perempuan menikah, mengandung, melahirkan hingga menyusui.

Sebab, menurut Helmi, masalah "stunting" bisa berawal dari perempuan yang kurang mengonsumsi makanan bergizi mulai dari saat sebelum menikah hingga menyusui.

"Jadi bukan faktor keturunan juga, hanya kalau ibunya sejak hamil kurang mengonsumsi makanan bergizi, maka bayi dalam kandungannya juga kurang gizi," jelasnya.

Baca juga: Kalla: Indonesia Ingin Keluar dari Peringkat 10 Besar Penderita Stunting Terbanyak

Helmi yang juga seorang dokter melihat, penanganan masalah "stunting" bisa dilakukan dengan penguatan peran ibu dalam keluarga. Sebab, dengan ibu yang sehat, anak yang dilahirkan pun akan sehat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Atasi Pengangguran, Pemkot Tangerang Hadirkan Virtual Job Fair untuk Masyarakat Umum hingga Disabilitas

Atasi Pengangguran, Pemkot Tangerang Hadirkan Virtual Job Fair untuk Masyarakat Umum hingga Disabilitas

Regional
Mengenal Festival Cisadane, Event Legend Kebanggaan Kota Tangerang

Mengenal Festival Cisadane, Event Legend Kebanggaan Kota Tangerang

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Regional
Lewat 'Gubug Sinau', Dompet Dhuafa Hadirkan Wadah Mengaji bagi Lansia

Lewat "Gubug Sinau", Dompet Dhuafa Hadirkan Wadah Mengaji bagi Lansia

Regional
Kemendikbud Ristek Tindak Lanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Kemendikbud Ristek Tindak Lanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Regional
Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Regional
Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Regional
Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Regional
Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Regional
Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com