Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2018, 23:58 WIB
Fitri Rachmawati,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menyebutkan bahwa masalah stunting di Indonesia masih serius. JK berharap, Indonesia bisa keluar dari peringkat 10 besar.

"Artinya program kesehatan harus diperbaiki ditambahkan, gizi harus baik untuk anak anak, dan masyarakat harus digerakkan, ekonomi masyarakat digerakkan. Kita tak akan pernah berhenti mengatasi stunting karena setiap hari, ada anak-anak yang lahir. Ini program tetap dan tentu saja kita ingin keluar daripada 10 besar angka stunting," kata Kalla, kamis (5/7/2018).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, jumlah anak kerdil di Indonesia adalah kelima terbanyak di dunia setelah Tiongkok, India, Negeria dan Pakistan.

Dalam kunjungan ke Desa Dakung, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, NTB, untuk memantau kasus stunting dan penangannnya di Lombok, Kalla datang bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan para menteri.

Rombongan Wapres meninjau fasilitas kesehatan masyarakat di Desa Dakung yang merupakan bagian dari program bank dunia. Wapres juga memantau fasilitas kesehatan dan PAUD untuk tumbuh kembang anak di Lombok.

Kalla berharap program yang didanai Bank Dunia itu bisa mengatasi masalah stunting di Indonesia, terutama di NTB. Angka penderita stunting di provinsi ini tergolong tinggi, yaitu peringkat ketiga dari 33 provinsi.

Hadir dalam kunjungan ini Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Eko Putra Sandjojo, serta Gubernur NTB Zainul Majdi.

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim juga berterimkasih pada Wapres, karena dalam kepemimpinannya, program mengatasi masalah stunting bisa berjalan.

Dalam kesempatan itu, hadir pula seorang bocah berusia 12 tahun bernama Devita Agustina yang kini beratnya masih sangat minim, yaitu sekitar 5 kilogram. Dia lahir dengan berat 1 kilogram.

"Anak saya lahir dengan berat yang sangat rendah hanya 1 kilogram. Dia lahir normal, 9 bulan di kandungan hanya saja kelurnya sudah kurang berat, sudah diatasi diberi obat, hanya saja tak bisa tumbuh normal, tapi dia sekokah sekarang," kata sang ibu, Heriatun.

Saat ini, tinggi Devita kurang dari 100 cm di usia 12 tahun ini.

Di Lombok, ada 10 desa yang diberi perhatian khusus untuk menangani stunting. Selain Desa Dakung, desa lainnya antara lain Desa Montong Gamang, Mekar Sari, Sukadana, Mantang dan Marong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Regional
Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Regional
Tanam Pohon Bersama PLN, Walkot Arief Minta Masyarakat Jaga Lingkungan dan Hemat Listrik

Tanam Pohon Bersama PLN, Walkot Arief Minta Masyarakat Jaga Lingkungan dan Hemat Listrik

Regional
Gubernur Sabran Yakin Tambak Udang di Kalteng Tingkatkan PAD dan Jadi Komoditas Ekspor Andalan

Gubernur Sabran Yakin Tambak Udang di Kalteng Tingkatkan PAD dan Jadi Komoditas Ekspor Andalan

Regional
Festival Teluk Tamiyang 2023 Hadirkan Upacara Adat hingga Hiburan Rakyat

Festival Teluk Tamiyang 2023 Hadirkan Upacara Adat hingga Hiburan Rakyat

Regional
Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim

Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim

Regional
Wabup Rendi Ajak Masyarakat Kukar Meriahkan Koba Fest 2023, Ada Armada dan Kiki 'Pantura 4'

Wabup Rendi Ajak Masyarakat Kukar Meriahkan Koba Fest 2023, Ada Armada dan Kiki "Pantura 4"

Regional
Dorong Jajak Keroncong Jadi Produk Unggulan, Wabup Kukar Salurkan 42 Rombong kepada Pedagang

Dorong Jajak Keroncong Jadi Produk Unggulan, Wabup Kukar Salurkan 42 Rombong kepada Pedagang

Regional
HGN Ke-78, Pj Gubernur Sumut: Fokus Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman, Inklusif dan Menyenangkan

HGN Ke-78, Pj Gubernur Sumut: Fokus Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman, Inklusif dan Menyenangkan

Regional
Mas Dhito Salurkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 12.449 Buruh Pabrik Rokok di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Salurkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 12.449 Buruh Pabrik Rokok di Kabupaten Kediri

Regional
1 Guru dan 2 Tenaga Pendidik Kabupaten HST Terima Penghargaan dari Presiden Joko Widodo

1 Guru dan 2 Tenaga Pendidik Kabupaten HST Terima Penghargaan dari Presiden Joko Widodo

Regional
Catatan Prestasi Kota Tangsel yang Kini Merayakan HUT Ke-15

Catatan Prestasi Kota Tangsel yang Kini Merayakan HUT Ke-15

Regional
Berhasil Turunkan Kasus Stunting, Wali Kota Semarang Raih Penghargaan People of The Year 2023

Berhasil Turunkan Kasus Stunting, Wali Kota Semarang Raih Penghargaan People of The Year 2023

Regional
Wakil Bupati Kolaka Timur akan Dilantik Menjadi Bupati Definitif

Wakil Bupati Kolaka Timur akan Dilantik Menjadi Bupati Definitif

Regional
Mengenal Ragam Tradisi Bangka Belitung, dari Kuliner hingga Berpantun

Mengenal Ragam Tradisi Bangka Belitung, dari Kuliner hingga Berpantun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com