Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Ratna Sarumpaet Disebut Cederai Gerakan Aktivis Perempuan

Kompas.com - 05/10/2018, 11:29 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Aksi pembohongan publik oleh aktivis perempuan Ratna Sarumpaet disebut mencoreng dan mencederai gerakan perempuan di Indonesia.

Dikhawatirkan publik tidak lagi percaya kepada aktivis perempuan akibat kebohongan publik yang dilakukan Ratna Sarumpaet.

"Aksi bohong Ratna mencoreng gerakan pro demokrasi dan pengarusutamaan perempuan dalam politik," kata aktivis perempuan Jawa Timur, Agatha Retnosari, Jumat (5/10/2018).

Aktivis perempuan berbeda pandangan politik, menurut dia, adalah hal wajar. Namun jika sampai menerbar berita bohong, itu sama saja membunuh gerakan perempuan itu sendiri.

"Yang dilakukan Bu Ratna adalah menebar hoaks demi keuntungan elektoral semata, dengan mengesampingkan tujuan demokrasi sebagai bagian dari pendidikan politik rakyat," ucap pembina Roemah Bhinneka ini.

Baca juga: Ibu Ratna Sarumpaet Telah Sadarkan Kita Siapa yang Layak Jadi Pemimpin Indonesia

Kebohongan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet bagi dia adalah defisit bagi gerakan perempuan, karena kemudian orang menjadi tidak percaya bila ada aktivis perempuan melakukan advokasi atau menentang kekerasan.

"Setiap orang yang kritis terhadap permasalahan di masyarakat bisa dikira mirip drama khayalan Bu Ratna nantinya," jelasnya.

Padahal, kata dia, ada banyak aktivis perempuan yang bekerja tulus dan jujur untuk mengadvokasi rakyat, mulai dari masalah buruh, pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga hak asasi manusia.

"Negeri ini butuh aktivis oposisi yang tak hanya asal mengkritik pemerintah, tapi juga dipenuhi basis argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Dan, yang jauh lebih penting dari itu semua adalah aktivis perempuan yang punya integritas, kejujuran, dan komitmen untuk tidak menyebar informasi bohong," pungkas pembina BPJS Watch Jawa Timur ini.

Baca juga: Jeratan Pasal Berlapis untuk Kebohongan Ratna Sarumpaet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com