Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prameks, Dulu dan Kini...

Kompas.com - 28/09/2018, 12:19 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Masyarakat yang bekerja mau pun melakukan perjalanan Jogja-Solo atau sebaliknya menggunakan kereta ini.

Seiring dengan berjalannya waktu, pada era 1980-an kereta ini sering mengalami kerusakan.

Suku cadang yang sulit didapatkan mengakibatkan armada tak bisa berjalan dengan optimal sehingga kereta ini diistirahatkan.

Berhenti beroperasinya KRD Kuda putih membuat masyarakat yang melakukan perjalanan atau kebutuhan antar Jogja-Solo menjadi terhambat, mengingat saat itu antusiasme penggunaan kereta ini begitu besar.

Lahirnya komuter baru "Prambanan Ekspress"

Setelah beberapa tahun tidak berjalan, pemerintah melalui Daop VI Yogyakarta membuat terobosan baru untuk mengembangkan jalur yang dulunya sempat ramai di Jogja-Solo.

Pada 20 Mei 1994, kereta api Prambanan Ekspres (Prameks) diluncurkan.

Peluncuran ini menggunakan empat rangkaian ketera kelas bisnis yang ditarik lokomotif diesel.

Melalui ini, terbukalah jalur lokal Jogja-Solo yang sebelumnya beristirahat. Tarif pertamanya adalah Rp 2.000, dengan memakai kereta milik KA Senja Utama Solo.

Berawal dari dua kali sehari untuk pergi dan pulang, pengoperasian Prameks ditambah lagi dengan lima kali pergi pulang sehari.

Selain itu, menanggapi antusiasme padatnya perkembangan jalur di Jogja-Solo, pihak PT KA menambahkan gerbong eksekutif.

Pada 1998, PT KA mengubah lagi rangkaian yang ditarik oleh lokomotif menjadi rangkaian KRD seperti dahulu kala.

Namun, kerusakan sering terjadi karena KRD merupakan rangkaian lama sehingga perjalanan sering mengalami keterlambatan.

Pada 2006, Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) buatan PT Inka Madiun mulai diperkenalkan untuk menunjang Prameks.

Berbekal dari KRL buatan Belanda dan Belgia, PT Inka memodifikasi dengan mengganti mesinnya.

Semakin tingginya antusiasme penumpang yang menggunakan kereta ini, pada 2007 Prameks mulai membuka jalur perjalanan Yogyakarta-Kutoarjo-Solo (PP).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com