Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA POPULER NUSANTARA: Lima Poin Kang Emil hingga Sambutan untuk Eko

Kompas.com - 28/09/2018, 08:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai mengkaji lebih serius tentang revitalisasi Sungai Kalimalang.

Tim riset sudah dikirim Ridwan Kamil untuk menemukan poin penting yang bisa dijadikan landasan ide revitalisasi Sungai Kalimalang.

Lalu berita tentang kematian satwa dilindungi di Riau, Panthera tigris sumatrae atau harimau Sumatera mengundang keprihatinan masyarakat.

Berikut lima berita terpopuler di Kompas.com hari kemarin.

1. Sungai Kalimalang dalam genggaman Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama arsitek sepsialis desain dan pengembangan perkotaan Sibarani Sofian, saat ditemui usai melakukan rapat membahas revitalisasi sungai Kalimalang di Gedung Sate, Rabu (26/9/2018) malam. KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama arsitek sepsialis desain dan pengembangan perkotaan Sibarani Sofian, saat ditemui usai melakukan rapat membahas revitalisasi sungai Kalimalang di Gedung Sate, Rabu (26/9/2018) malam.

Selangkah demi selangkah Ridwan Kamil mulai menggagas ide untuk Sungai Kalimalang. Salah satunya dengan mengirimkan tim riset untuk mengkaji langkah kerja revitalisasi Sungai Kalimalang. 

Hasilnya, Ridwan mengungkapkan ada lima poin penting untuk mewujudkan cita-citanya terhadap Sungai Kalimalang.

Lima poin itu adalah rencana tahap pertama, desain akan selesai dalam 100 hari kerja, estimasi biaya, zonasi revitalisasi, dan yang terakhir adalah tidak ada penggusuran dalam proyek tersebut.

Mungkinkah tidak akan ada penggusuran?

Baca berita selengkapnya: 5 Hal yang Perlu Diketahui dalam Revitalisasi Kalimalang ala Ridwan Kamil

2. Harimau yang lepas dari jeratan sedang mengandung dua anak

Tim medis satwa BBKSDA Riau melakukan Nekropsi atau bedah terhadap bangkai harimau sumatera yang mati akibat jeratan, Rabu (26/9/2018).Kompas.com/Idon Tanjung Tim medis satwa BBKSDA Riau melakukan Nekropsi atau bedah terhadap bangkai harimau sumatera yang mati akibat jeratan, Rabu (26/9/2018).

Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina dewasa yang lolos dari jertan dan akhirnya ditemukan mati di pingir jurang ternyata sedang mengandung sepasang anak.

Hal itu diketahui setelah tim medis satwa Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan nekropsi (bedah satwa) terhadap bangkai si raja hutan, Rabu (26/9/2018).

"Hasil nekropsi ditemukan sepasang anak. Keduanya sudah mati, karena tali jerat sling melilit antara pinggang dan perutnya," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo saat dihubungi Kompas.com.

Bagaiamana kronologis kasus tersebut?

Baca berita selengkapnya: Harimau Sumatera yang Mati Terjerat Mengandung Sepasang Anak

3. Tersangka R membunuh atasannya saat di dalam mobil

IlustrasiKompas Ilustrasi

R adalah perempuan pegawai sebuah bank di Kediri, Jawa Timur. Saat ini R harus mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap Joni, yang tak lain adalah atasannya sendiri.

Pada hari Selasa (25/9/2018), R menikam dan memukul Joni dengan pisau dapur di bagian kepala saat mereka hendak mendatangi calon debitur di daerah Pare, Kediri.

Polisi sudah menetapkan status tersangka kepada R karena telah menghilangkan nyawa Joni.

"R sudah kami tetapkan sebagai tersangka," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Ajun Komisaris Hanif Fatih, Kamis (27/9/2018). Dugaan sementara, kasus tersebut dilatarbelakangi dengan utang piutang.

Mengapa R melakukan perbuatan sekeji itu?

Baca berita selengkapnya: Karyawati Bank Tikam Atasannya, Berikut Kronologinya...

4. Eko sudah bisa pulang ke rumah, tapi masih sulit masuk

Tembok rumah tetangganya tampak berdiri tepat di depan rumah Eko Purnomo di RT 05 Rw 06 Kelurahan Pasir jati, Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung. Tetangga Eko sengaja membuat pintu untuk Eko Pribadi bukan untuk kepentingan komersil Eko.KOMPAS.com/AGIEPERMADI Tembok rumah tetangganya tampak berdiri tepat di depan rumah Eko Purnomo di RT 05 Rw 06 Kelurahan Pasir jati, Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung. Tetangga Eko sengaja membuat pintu untuk Eko Pribadi bukan untuk kepentingan komersil Eko.

Pengerjaan akses jalan ke rumah kontrakan Eko Purnomo (37) yang terkepung di Kelurahan Pasir Jati, Kecamatan Ujung Berung, Bandung, sudah rampung.

Dikutip dari TribunJabar, akses jalan menuju rumah Eko sudah diplester dan terdapat taburan bunga serta sebuah papan bertuliskan "Selamat Datang Bapak Eko Silahkan Masuk".

Selain itu terdapat hiasan berupa pita yang tergantung di depan akses jalan ke rumah Eko untuk menyambut Pak Eko menuju ke rumah kontrakannya.

Meskipun sudah diberi jalan akses, tapi untuk masuk ke pintu rumah Eko masih sulit, karena akses ke rumah Eko hanya 40 cm.

Adakah jalan lain untuk pak Eko?

Baca berita selengkapnya: Akses Jalan ke Rumah Eko Rampung, Ada Tulisan Selamat Datang dan Taburan Bunga

5. Protes Kiai Irfan terkait namanya masuk Timses Prabowo-Sandiaga

KH. M. Irfan Sholeh, pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.KOMPAS.com/Moh. Syafii KH. M. Irfan Sholeh, pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.

Nama Kiai Irfan, pengasuh Pesantren di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, tertera di dalam dewan pembina Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Wilayah Jawa Timur.

Hal itu membuat Kiai Irfan protes dan meminta namanya dicoret dari dewan pembina timses calon presiden dan wakil presiden no urut 02.

"Saya kaget, kok (nama saya) masuk di situ. Dicantumkan, termaktub di situ sebagai salah satu kiai yang menjadi tim sukses Pak Prabowo," kata Irfan Sholeh, Kamis (27/9/2018).

Apa saja pertimbangan Kiai Irfan?

Baca berita selengkapnya: Pengasuh Ponpes di Tambakberas Protes Namanya Masuk di Timses Prabowo

Sumber: KOMPAS.com ( Moh. Syafií, M Agus Fauzul Hakim, M Iqbal Fahmi, Nazar Nurdin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com