Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Rumah Pelangi, Menangis hingga Rela Kayuh Sepeda 4 Km demi Bisa Baca Buku (2)

Kompas.com - 27/09/2018, 22:56 WIB
Hamzah Arfah,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Bawa dampak positif

Lambat-laun warga Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, akhirnya mulai merasakan dampak positif dari adanya Taman Bacaan Masyarakat (TBM) rumah pelangi. Dengan salah satunya, anak-anak mereka kini mulai ‘kecanduan’ untuk membaca maupun mengunjungi rumah pelangi, serta pelan-pelan mulai bisa meninggalkan kebiasaan bermain gadget.

“Ini tadi sempat merengek dan menangis karena minta ke sini tapi saya belum selesai memasak. Akhirnya begitu selesai masak saya bawa ke sini, dan langsung terlihat senang. Dia langsung baca-baca dan ketemu sama teman-temannya,” tutur Jannah (38), salah seorang warga Desa Suci yang sedang mengantar anaknya yang masih duduk di bangku kelas satu SD.

Jannah pun mengaku senang karena anaknya yang dulunya sempat malas membaca dan lebih tertarik pada mainan gadget, kini senang dan minta selalu diantar ke Rumah Pelangi untuk membaca buku tentang cerita anak-anak.

“Kadang habis sekolah itu setelah ganti baju minta langsung diantar ke sini. Walau repot, tetap saya usahakan untuk mengantarnya karena di sini dia terlihat ceria dan suka membaca ketimbang di rumah mainan handphone,” tuturnya.

Pembelajaran bahasa Inggris oleh staf pengajar dari ILC kepada anak-anak pengunjung Taman Bacaan Masyarakat Rumah Pelangi di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur.
KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH Pembelajaran bahasa Inggris oleh staf pengajar dari ILC kepada anak-anak pengunjung Taman Bacaan Masyarakat Rumah Pelangi di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Jannah mengaku, lebih baik dirinya yang menunda pekerjaan rumah sebagai ibu rumah tangga untuk sesaat ketimbang membiarkan si anak semata wayangnya bermain ponsel di rumah. Dia menuturkan, setiap kali setelah lama bermain ponsel, buah hatinya kerap uring-uringan.

“Kalau di sini kan enak, begitu pulang dia biasa cerita ke teman-temannya di kampung mengenai buku yang baru dibacanya di sini saat main pada sore hari,” tutup Jannah.

Senada dengan Jannah, Siti (47) yang juga warga di sekitar Rumah Pelangi mengaku, senang anaknya yang saat ini duduk di bangku kelas lima MI Mambaus Sholihin biasa bermain di Rumah Pelangi.

“Kan di rumah pelangi juga banyak kegiatan positif bagi anak-anak, biar mereka bergaul juga ketemu sama teman-temannya. Saat dia di rumah, dia juga sering cerita bila di rumah pelangi juga diajari bahasa inggris dan beberapa ilmu lain yang bermanfaat. Jadi tidak sekedar membaca saja,” kata Siti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com