Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Suporter Tewas di Balik Laga Persib Vs Persija, Bobotoh dan JakMania Harus Belajar

Kompas.com - 26/09/2018, 06:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak ada sepak bola seharga nyawa. Istilah tersebut terucap oleh Ketua Departemen Sport Inteligent PSSI, Fary Djemi Francis.

Faktanya, di Indonesia, korban jiwa telah berjatuhan hanya karena pertandingan sepak bola. Fanatisme semu menimbulkan arogansi kelompok yang berujung kekerasan

Dari sekian banyak kelompok suporter di Indonesia, dua kelompok suporter yang akrab dengan bentrokan adalah, Jakmania dan Bobotoh.

Sejarah telah menunjukkan kedua kelompok suporter tersebut memiliki jejak kelam. Kebrutalan oknum dari kedua kelompok seakan menihilkan usaha keras suporter lainnya yang berusaha membangun suporter yang beradab.

Ini adalah penulusuran Kompas.com terkait korban jiwa ketika bobotoh bertemu dengan  JakMania. Bobotoh dikenal pendukung fanatik Persib Bandung dan Jakmania pendukung garis keras Persija Jakarta. 

1. Haringga Sirla tewas dikeroyok di GBLA, September 2018

Sejumlah warga dan keluarga serta polisi mengikuti proses pemakaman Haringga Sirla di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9/2018).Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi Sejumlah warga dan keluarga serta polisi mengikuti proses pemakaman Haringga Sirla di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9/2018).

Haringga (23) hanyalah pecinta bola yang mengidolakan tim Persija Jakarta. Layaknya pecinta bola lainnya, Haringga akan menyempatkan waktu untuk menonton langsung pemain idolanya beradu tangkas di lapangan dan berharap timnya menang.

Itu saja sudah cukup membahagiakan bagi Haringga dan mungkin bagi para pecinta bola di Indonesia lainnya.

Namun, hanya karena berbeda idola tim, Haringga harus meninggal sia-sia di tangan oknum suporter bobotoh.

Haringga tewas dengan luka parah karena tersabet senjata tajam dan dihantam benda tumpul, pada hari Minggu (23/9/2018).

Baca Juga: Jenazah Suporter Korban Pengeroyokan Dimakamkan, Selamat Jalan Haringga...

2. Ricko Andrean tewas dikeroyok sesama Bobotoh, Juli 2017

Polrestabes Bandung menggelar reka ulang kejadian pengeroyokan Ricko Andrean di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. KOMPAS.com/Putra Prima Perdana Polrestabes Bandung menggelar reka ulang kejadian pengeroyokan Ricko Andrean di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.

Saat pertandingan Persib Bandung melawan Persija pada Sabtu (22/7/2017), Ricko hendak menolong seorang anggota Jakmania yang dikeroyok bobotoh. Ricko ingin memberi minum kepada anggota Jakmania yang dintimidasi bobotoh.

Sejumlah suporter bobotoh yang kalap justru mengahajar Ricko hingga meninggal dunia. Sejatinya, Ricko dikenal sebagai bobotoh sejati karena dirinya akan hadir dimana Persib Bandung berlaga.

Ricko Andrean (22) sempat dirawat di Rumah Sakit Santo Yusuf, Kota Bandung, namun lukanya terlalu parah hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Baca Juga: Kronologi Pengeroyokan Ricko, Bobotoh Persib yang Meninggal Dunia

3. Harun Al Rasyid tewas dikeroyok dan Gilang tewas kecelakaan, November 2016

Suporter Jakmania di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/8/2014) petangKOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Suporter Jakmania di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/8/2014) petang

Harun adalah anggota Jakmania wilayah Kalimalang, Jakarta Timur. Pada hari Minggu (6/11/2016), Harun menonton pertandingan Persija Jakarta dan Persib Bandung di Stadion Manahan Solo.

Saat perjalanan pulang dan melintas Tol Palimanan, bus yang ditumpanginya diserang massa tidak dikenal.

"Saat masuk pintu Tol Palimanan, ada yang melempari bus kami. Anak-anak turun dari bus dan mengejar pelaku pelemparan itu," ucap salah satu anggota Jakmania yang ikut dalam rombongan bus tersebut.

"Para pelaku masuk ke gang permukiman warga. Ternyata mereka memanggil warga, lalu terjadilah bentrok," katanya.

Pada hari yang sama, salah satu anggota Jakmania bernama Gilang asal Pekalongan, meninggal karena kecelakaan di jalan.

Gilang diketahui mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang dari Solo setelah menyaksikan Persija Jakarta bertanding melawan Persib Bandung di Stadion Manahan Solo. 

Baca Juga: Pernyataan Manajemen Persija dan Jakmania Terkait Bentrokan di Cipali

4. Rangga Cipta Nugraha (22), Lazuardi (29), Dani Maulana (17) tewas, Mei 2012

Sejumlah Pesepak bola Persib Bandung beradu mulut dengan sejumlah pesepak bola Persija Jakarta pada pertandingan lanjutan Go-Jek Liga 1 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018). Persib Bandung berhasil mengalahkan Persija Jakarta dengan skor akhir 3-2.ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI Sejumlah Pesepak bola Persib Bandung beradu mulut dengan sejumlah pesepak bola Persija Jakarta pada pertandingan lanjutan Go-Jek Liga 1 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018). Persib Bandung berhasil mengalahkan Persija Jakarta dengan skor akhir 3-2.

Pada hari Minggu (27/5/2012), di Gelora Bung Karno, terjadi bentrokan antara suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung.

Bentrokan semakin tak terkendali hingga terjadi aksi pengeroyokan dan perusakan fasilitas stadion. Sayangnya, tiga nyawa melayang sia-sia dalam peristiwa tersebut.

Mereka adalah Lazuardi (28), Dani Maulana (16), dan Rangga Cipta Nugraha (22). Dari penyelidikan sementara polisi, ketiganya tewas karena terkena pukulan benda tumpul dan tusukan benda tajam

Berdasar data dari Save Our Soccer (SOS), ketiga korban tersebut adalah anggota bobotoh. Rangga Cipta Nugraha adalah anggota bobotoh, meninggal karena tusukan benda tajam. Lazuardi dan Dani menjadi korban pengeroyokan massa.

Baca Juga: Pasca-insiden di GBK, Menpora Peringatkan Klub

Sumber: KOMPAS.com (Ferril Dennys, Sigiranus Marutho Bere)/TRIBUNNEWS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com