Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tia yang Tak Peduli Tak Digaji agar Anak-anak Bisa Membaca (2)

Kompas.com - 25/09/2018, 21:05 WIB
Masriadi ,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Akhirnya bisa membaca

Dia satu di antara tujuh relawan di rumah baca itu. Semuanya tanpa gaji, datang sukarela dan berbagi pengetahuan.

“Apalah pengetahuan saya ini, sedikit sekali. Itulah yang saya bagi buat anak-anak,” katanya.

Lalu, apa respons anak-anak terhadap proses belajar di rumah baca itu?

Riski Maulana, murid kelas satu SD Negeri 1 Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, mengaku senang bisa mengikuti kelas.

Leuh woe beut, lon jak keunoe. Ramee ngen, jeut maen sira baca buku (Sepulang mengaji saya ke mari, ramai kawan-kawan dan bisa baca buku,” ungkap Riski dalam bahasa lokal Aceh.

Temannya, Muhammad Riyan Mirza, murid taman kanak-kanak desa itu mengaku awalnya sama sekali tidak bisa membaca. Rumah baca itu pula yang mengajarkan dia membaca.

“Sudah bisa baca sedikit-sedikit,” ungkapnya.

Matahari semakin menanjak tinggi. Para murid diberi segelas air mineral. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing.

Di luar gedung, Agustia berteriak ”singeuh jak lom beuh (besok datang lagi ya)".

“Iya Kak,” jawab anak-anak serempak.

Besok, lusa dan seterusnya, pintu rumah baca itu terus terbuka untuk anak-anak nelayan dan buruh tani di kecamatan itu, siap menyambut mereka. Begitu pula senyum di wajah Agustia....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com