Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Medan, Wali Kota Minta Maaf hingga Normalisasi Sungai

Kompas.com - 17/09/2018, 12:49 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setidaknya ada tiga kecamatan di Kota Medan yang terendam banjir saat hujan deras mengguyur sejak Sabtu (15/9/2018) hingga Minggu (16/9/2018).

Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi. Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, meminta maaf kepada warga karena gagal mengantisipasi banjir di Medan.

Berikut sejumlah fakta terkait bencana banjir di Kota Medan.

1. Banjir merendam tiga kecamatan

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Khairul Syahnan meninjau banjir yang melanda Kota Medan, Minggu (16/9/2018)KOMPAS.com / Mei Leandha Wali Kota Medan Dzulmi Eldin bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Khairul Syahnan meninjau banjir yang melanda Kota Medan, Minggu (16/9/2018)

Dari pantauan sementara petugas BPBD Kota Medan, tiga kecamatan terendam banjir, yaitu Binjai Kota, Binjai Timur dan Binjai Selatan.

"Total yang terdampak banjir diperkirakan berjumlah 546 KK di tiga kecamatan itu. Untuk ketinggian banjir sekitar lutut sampai pinggang orang dewasa," kata Surya, dari BPBD Kota Binjai.

Menurut Surya, wilayah yang paling parah terkena dampak banjir adalah Kelurahan Setia Lingkungan I-VI Kecamatan Binjai Kota sebanyak 350 KK.

Di Kelurahan Mencirim Lingkungan I dan II Kecamatan Binjai Timur, terdapat 155 KK yang terdampak.

Baca Juga: Menkum HAM Ingin Lapas di Indonesia Seperti Hotel Bintang Satu

2. Permintaan maaf Wali Kota Medan

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meminta para siswa SMP tidak melakukan corat-coret pakaian sekolah, konvoi maupun kebut-kebutan di jalan rayaKOMPAS.com / Mei Leandha Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meminta para siswa SMP tidak melakukan corat-coret pakaian sekolah, konvoi maupun kebut-kebutan di jalan raya

Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, meminta maaf kepada warga Medan dan sekitarnya atas bencana banjir di Medan. Eldin pun meninjau langsung sejumlah titik banjir bersama jajarannya.

"Atas nama pribadi dan Pemkot Medan, saya minta maaf," kata Eldin, Minggu (16/9/2018).

Eldin menyaksikan sejumlah ruas jalan utama dan permukiman penduduk terendam banjir.

Pemkot Kota Medan dan organisasi perangkat daerah (OPD) terus melakukan upaya agar mempercepat perbaikan drainase agar bencana banjir tidak terulang.

Baca Juga: Fakta Terbaru Gempa Lombok, Korupsi Dana Kemanusiaan hingga Sepak Bola ala Brazil

3. Sampah menyumbat dan drainase yang belum selesai

Ilustrasi BanjirKOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI Ilustrasi Banjir

Salah satu kawasan yang dipantau Eldin adalah Jalan Imam Bonjol dan Jalan Sudirman.

Di wilayah tersebut, banjir baru pertama kali menggenangi kawasan itu dan ternyata, lubang inlet jalan tersebut tersumbat dan tertutup, akibatnya air hujan tidak dapat mengalir menuju drainase.

Selain tertutup, saluran drainase juga banyak tersumbat sampah dan sendimentasi.

"Pak Kadis, turunkan peralatan dan petugas untuk atasi lubang inlet dan drainase, kalau tidak tersumbat dan sendimentasi genangan air tak terjadi," tutur Eldin.

Sementara itu, Eldin mengimbau jajarannya untuk terus memantau perkembangan cuaca yang dirilis BMKG.

Baca Juga: 4 Fakta Penolakan Ratna, Terjebak 3 Jam hingga Kecewa Ditinggal GSI Batam

4. Upaya normalisasi Sungai Sikambing

Ilustrasi BanjirKOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA Ilustrasi Banjir

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan rilis peringatan dini cuaca di Sumatera Utara, termasuk Kota Medan yang berpotensi memiliki intensitas hujan tinggi.

Untuk itu, Eldin mengimbau camat dan seluruh jajarannya yang berada di wilayah sungai untuk siaga.

"Bagi camat dan lurah yang wilayahnya dilintasi sungai, saya minta siaga penuh. Apabila air sungai meluap, segera lakukan upaya penyelamatan bekerja sama dengan OPD terkait. Jangan sampai saya dengar ada warga yang menjadi korban banjir tidak dilayani dengan baik," tegas Eldin.

Pemkot Medan akan terus bersinergi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II untuk melakukan normalisasi sungai Sungai Sikambing. Tapi, semua upaya tidak akan maksimal apabila tidak didukung penuh masyarakat.

"Dukungan itu dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di parit dan sungai,” imbuh dia.

Sumber: (KOMPAS.com: Mei Leandha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com