KEDIRI, KOMPAS.com - Sebanyak 700 kepala keluarga di sekitar lereng Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih menyusul rusaknya saluran air akibat kebakaran hutan di wilayah itu pada Sabtu (15/9/2018).
Ratusan warga yang terdampak itu berada di Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten. Penyebabnya, hutan di Bukit Ringin Putih, terutama di kawasan sekitar Dam Kurnia, mengalami kebakaran.
Kebakaran hutan itu menyebabkan saluran air yang terbuat dari pipa plastik rusak. Padahal pipa itu selama ini berfungsi mengalirkan air dari dam ke penampungan air milik warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri, Randi Agata, mengatakan, untuk menutup kebutuhan air bersih bagi warga, pihaknya mendistribusikan air.
"Hari Minggu kemarin sudah ada 9 tanki untuk dropping air bersih," ujar Randi, Senin (17/9/2018).
Baca juga: Luas Kebakaran Hutan di Gunung Sindoro Capai 245 Hektar
Pendistribusian air bersih, lanjut dia, akan terus dilakukan sampai perbaikan pipa selesai dilakukan.
Sebab saat ini, dia menmabahkan, perbaikan pipa saluran air itu juga sedang berproses dengan menggantinya dengan pipa baru.
Terkait penyebab kebakaran, petugas menduga akibat perilaku para pencari hewan landak. Sebab untuk mendapat hasil buruannya, para pencari landak itu menggunakan asap yang dimasukkan ke lubang tempat persembunyian landak.
Baca juga: 4 Helikopter Water Bombing Lakukan Pemadaman Kebakaran Hutan di Riau
Penggunaan api di sekitar kawasan hutan yang kering cukup berbahaya, apalagi ditambah banyaknya material yang mudah terbakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.