Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gigi, Cita-cita Bocah Nursaka yang Bolak-balik Malaysia-Indonesia demi Sekolah (5)

Kompas.com - 17/09/2018, 08:33 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Jadi dokter gigi

Sepuluh menit kemudian, Saka keluar membawa bukunya. Sang ibu kemudian mengoreksi satu per satu jawaban yang dituliskan Saka.

Begitulah gambaran aktivitas Saka saat berada di rumahnya pada malam hari. Dengan telaten, baik ibu maupun ayahnya bergantian menemaninya belajar.

“Saka kalau sudah besar mau jadi apa?”

“Mau jadi dokter,” jawabnya.

“Jadi dokter apa?”

“Dokter gigi. Supaya kalau orang sakit gigi, giginya dicabut. Kan kalau sakit gigi, mau makan kan susah,” jawabnya polos.

Baca juga: Keseharian Bocah Nursaka, Sekolah di Indonesia lalu Bantu Ayah Cari Kaleng Bekas di Malaysia (3)

Keinginan Saka untuk menjadi dokter, menurut sang ibu, berawal ketika Saka pernah menjalani perawatan di rumah sakit. Saat itu, dia memperhatikan secara detail aktivitas para dokter maupun perawat yang merawatnya.

“Supaya bisa jadi dokter, Saka harus belajar yang giat,” ucap Saka saat ditanya upayanya untuk mewujudkan cita-citanya itu.

Saka juga sosok yang gemar menabung. Setiap mendapatkan uang, dia selalu memasukkan uang itu ke dalam celengan.

“Untuk biaya sekolah nanti,” ujar Saka polos.

Nursaka (8), bocah SD asal Indonesia yang melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia setiap hari demi bersekolah. Setiap pagi, dia dibantu ayahnya menyiapkan diri pergi ke sekolah di Entikong, Indonesia.KOMPAS.com/Yohanes Kurnia Irawan Nursaka (8), bocah SD asal Indonesia yang melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia setiap hari demi bersekolah. Setiap pagi, dia dibantu ayahnya menyiapkan diri pergi ke sekolah di Entikong, Indonesia.

Darsono, ayah Saka, bercerita, bahwa anaknya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Saat sang ayah sedang mencangkul di kebun, misalnya.

“Dia tanya, kenapa dicangkul. Habis dicangkul diapakan lagi, begitu seterusnya sampai rasa penasarannya terjawab,” ucap Darsono.

Baca juga: Kisah Bocah Nursaka Bolak-balik Indonesia-Malaysia demi Sekolah, Jadi Kesayangan Petugas Imigrasi (4)

Sang ayah menaruh harapan yang sangat besar terhadap anaknya itu. Paling tidak seperti nama yang diberikannya untuk putra sulungnya, Nursaka. Nur artinya cahaya dan Saka berarti bersinar atau tonggak, selain karena dia lahir bertepatan dengan Tahun Baru Saka.

Dan secepatnya, jika Tuhan berkehendak, Darsono ingin membawa Nursaka dan keluarganya kembali ke Indonesia....

BERSAMBUNG: Terpendam Lama, Bocah Nursaka yang Bolak-Balik Indonesia-Malaysia demi Sekolah Ingin Bertemu Jokowi (6)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com