Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang dari 24 Jam, 2 Bus Masuk Jurang di Sukabumi, 22 Tewas dan 37 Luka

Kompas.com - 10/09/2018, 20:46 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Peristiwa kedua

Tidak lama setelah Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi meninggalkan IGD RSUD Palabuhanratu setelah menjenguk dan mengecek kondisi para korban, informasi mikrobus masuk jurang kembali diterima awak media.

Baca juga: Kronologi Bus Masuk Jurang di Sukabumi yang Tewaskan 21 Orang

Kali ini, peristiwa kedua terjadi pada Sabtu (8/9/2018) sekitar pukul 12:00 Wib. Lokasinya di Tanjakan Letter S, Kampung Bantarselang, Desa/Kecamatan Cikidang.

Tempat kejadian perkara ini sekitar 16 Km dari ibukota Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu dan sekitar 12 Km dari lokasi kejadian pertama di Tanjaan Cisarakan.

Tanjakan Letter S ini bila dari arah Cibadak menuju Palabuhanratu kondisi jalannya turunan curam dengan belokan-belokan tajam. Di sebelah kiri tebing dan di kanan lerengan jurang bervariasi.

Kecelakaan kali ini dialami sebuah mikrobus berplat nomor B 7025 SAG berpenumpang 39 wisatawan termasuk sopir dan kernet terjun bebas ke kebun pisang yang berlokasi di lerengan curam dengan kedalaman sekitar 30 meter.

Baca juga: Analisis Sementara, Bus Masuk Jurang di Sukabumi Tidak KIR sejak 2016

Rencananya, rombongan para pegawai dealer sepeda motor dengan lima mikro bus (sebelumnya ditulis empat) dari Bogor, Bekasi dan sekitarnya akan mengikuti gathering perusahaan di operator arung jeram Bravo di Cikidang.

''Semuanya ada lima bus, yang empat sudah duluan," kata pengawal kendaraan dari Bravo, Dendi Kinong (45) kepada Kompas.com, di RSUD Palabuhanratu, Sabtu siang.

Dia mengatakan, bus yang mengalami kecelakaan ini merupakan bus rombongan terakhir yang bergerak dari arah Cibadak menuju Cikidang.
Mikrobus tersebut dipandu oleh dirinya, namun dalam perjalanan disalip mikrobus tersebut.

Akibat kecelakaan tunggal yang diduga sementara karena pengemudi tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya itu sejumlah 21 orang meninggal dunia dan 18 orang mengalami luka berat.

Baca juga: Bus Masuk Jurang di Sukabumi, Wapres Sentil PO dan Kemenhub

Termasuk sopir utamanya, Jahidi meninggal dunia, dan kernet MA yang mengaku mengemudikan terakhir hingga terjadi kecelakaan menderita patah tulang dan luka pada anggota tubuh lainnya.

AKBP Nasriadi menuturkan pihaknya masih menyelidiki perkara kecelakaan lalu lintas di ruas jalan Cikidang-Cibadak-Palabuhanratu tersebut.

Pihaknya pun dalam melakukan olah TKP, selain petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi juga melibatkan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jawa Barat dan Korlantas Mabes Polri.

''Olah TKP ini dilakukan untuk mengungkap penyebab kecelakaan dan kami saat ini akan terus menyelidikinya hingga tuntas,'' tutur Nasriadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com