Salin Artikel

Kurang dari 24 Jam, 2 Bus Masuk Jurang di Sukabumi, 22 Tewas dan 37 Luka

Kedua kecelakaan lalu lintas ini pun sama, mikrobus terperosok masuk jurang dengan kedalaman sekitar 30 hingga 50 meter. Begitu juga penumpangnya sama-sama para wisatawan.

Peristiwa pertama terjadi pada Jumat (7/9/2018) tepatnya sekitar pukul 23.00 WIB sebuah mikrobus milik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) nomor dinas 1010-00 terperosok masuk jurang di Tanjakan Cisarakan, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu.

Lokasinya berada di kawasan hutan lindung Cisarakan yang rimbun dengan pepohonan dan sekitar 4 kilometer menuju ibukota Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu.

Bila dari arah Cibadak dan Cikidang menuju Palabuhanratu, lintasan jalan ini merupakan turunan curam dengan belokan-belokan tajam.

Jalan ini juga terlihat sempit, meskipun dilapisi aspal hotmix, karena di bagian kiri ada jurang dengan dasarnya sungai Cisarakan, sedangkan di sebelah kanannya ada dinding tebing bebatuan.

Salah seorang penumpang, Harmiyati (54) menuturkan, sebelum peristiwa bus masuk jurang terjadi laju mikrobus yang ditumpanginya sudah mulai oleng. Bahkan tidak lama kemudian mikrobus yang ditumpangi melaju kencang.

''Saya sempat tanya ke pak sopirnya, dijawab remnya blong,'' ucap Harmiyati kepada Kompas.com saat di IGD RSUD Palabuhanratu, Sabtu (8/9/2018) siang.

Dia menuturkan dalam mikrobus tersebut bersama rombongan wakil kepala sekolah dari Jakarta dengan tujuan utama ke obyek-obyek wisata di Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

''Kami akan ke Geopark Ciletuh,'' tutur wakil kepala SD yang mengalami cedera pada bagian kepalanya ini.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan pengemudinya diduga kurang menguasai situasi medan jalan yang berbelok-belok dengan turunan yang curam.

"Kejadiannya tadi malam. Mikrobus ini datang dari arah Cikidang menuju Palabuhanratu dan mengalami kecelakaan tunggal di lokasi," ungkap Nasriadi kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Sabtu (8/9/2018).

Dia menjelaskan sesampainya di tempat kejadian perkara, sewaktu melewati jalan menurun tersebut diduga sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya dikarenakan kurangnya penguasaan medan jalan.

"Sehingga out of control atau lepas kendali ke kiri jalan dan terperosok ke dasar jurang," jelas dia.

Kecelakaan tunggal di Tanjakan Cisarakan ini mengakibatkan seorang penumpang meninggal dunia di TKP dan 19 orang penumpang termasuk sopir dan kernet mengalami luka sedang dan luka ringan.

Peristiwa kedua

Tidak lama setelah Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi meninggalkan IGD RSUD Palabuhanratu setelah menjenguk dan mengecek kondisi para korban, informasi mikrobus masuk jurang kembali diterima awak media.

Kali ini, peristiwa kedua terjadi pada Sabtu (8/9/2018) sekitar pukul 12:00 Wib. Lokasinya di Tanjakan Letter S, Kampung Bantarselang, Desa/Kecamatan Cikidang.

Tempat kejadian perkara ini sekitar 16 Km dari ibukota Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu dan sekitar 12 Km dari lokasi kejadian pertama di Tanjaan Cisarakan.

Tanjakan Letter S ini bila dari arah Cibadak menuju Palabuhanratu kondisi jalannya turunan curam dengan belokan-belokan tajam. Di sebelah kiri tebing dan di kanan lerengan jurang bervariasi.

Kecelakaan kali ini dialami sebuah mikrobus berplat nomor B 7025 SAG berpenumpang 39 wisatawan termasuk sopir dan kernet terjun bebas ke kebun pisang yang berlokasi di lerengan curam dengan kedalaman sekitar 30 meter.

Rencananya, rombongan para pegawai dealer sepeda motor dengan lima mikro bus (sebelumnya ditulis empat) dari Bogor, Bekasi dan sekitarnya akan mengikuti gathering perusahaan di operator arung jeram Bravo di Cikidang.

''Semuanya ada lima bus, yang empat sudah duluan," kata pengawal kendaraan dari Bravo, Dendi Kinong (45) kepada Kompas.com, di RSUD Palabuhanratu, Sabtu siang.

Dia mengatakan, bus yang mengalami kecelakaan ini merupakan bus rombongan terakhir yang bergerak dari arah Cibadak menuju Cikidang.
Mikrobus tersebut dipandu oleh dirinya, namun dalam perjalanan disalip mikrobus tersebut.

Akibat kecelakaan tunggal yang diduga sementara karena pengemudi tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya itu sejumlah 21 orang meninggal dunia dan 18 orang mengalami luka berat.

Termasuk sopir utamanya, Jahidi meninggal dunia, dan kernet MA yang mengaku mengemudikan terakhir hingga terjadi kecelakaan menderita patah tulang dan luka pada anggota tubuh lainnya.

AKBP Nasriadi menuturkan pihaknya masih menyelidiki perkara kecelakaan lalu lintas di ruas jalan Cikidang-Cibadak-Palabuhanratu tersebut.

Pihaknya pun dalam melakukan olah TKP, selain petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi juga melibatkan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jawa Barat dan Korlantas Mabes Polri.

''Olah TKP ini dilakukan untuk mengungkap penyebab kecelakaan dan kami saat ini akan terus menyelidikinya hingga tuntas,'' tutur Nasriadi.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/10/20464521/kurang-dari-24-jam-2-bus-masuk-jurang-di-sukabumi-22-tewas-dan-37-luka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke