Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Ambles Berbentuk Lubang Bulat di Sukabumi Hebohkan Warga

Kompas.com - 07/09/2018, 14:18 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com — Masyarakat di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, heboh dengan lubang berdiameter sekitar 4 meter di areal sawah milik warga sejak Kamis (6/9/2018).

Hingga Jumat (7/9/2018) pagi, sejumlah warga masih berdatangan ke lokasi lubang di Jalan Cipetir, Kampung Legoknyenang, RT 005 RW 002, Desa Sukamaju, Kadudampit.

Keterangan yang dihimpun Kompas.com di lokasi kejadian, satu lubang ini terjadi akibat tanah ambles di bawahnya. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (6/9/2018) sekitar pukul 11.45 WIB.

"Aneh saja tidak ada hujan, tiba-tiba mendengar suara dentuman keras seperti ada tanah longsor. Saat itu saya berada di dalam rumah juga terasa ada getaran," ujar Yogi Prayoga (23) warga kampung setempat kepada Kompas.com, Jumat (7/9/2018).

Baca juga: Terdampak Tanah Ambles, Belasan Siswa SD Ujian di Ruang Seadanya

Mendengar dentuman keras, dia langsung menuju ke sumber suara yang berasal dari tanah ambles di areal sawah. Ia mengatakan, lokasi tanah ambles itu hanya sekitar 50 meter dari rumahnya.

"Langsung ke lokasi, ternyata tanah ambles ini berbentuk bulat dengan diameter sekitar 4 meter dalamnya sekitar 3 meter," ujar pemuda yang rumahnya berlokasi di pinggir areal persawahan.

"Kalau sekarang diameternya meluas dan semakin dalam. Sepertinya tadi malam ambles lagi," sambung alumni SMK Teknika Cisaat itu.

Penyewa areal sawah, Cecep Sudirman (60), juga mengakui mendengar suara dentuman keras yang diikuti beberapa kali.

Suara itu berasal hanya puluhan meter dari kediamannya yang berada di pinggiran lahan persawahan.

Baca juga: Di Tanah Ambles Gunung Kidul, Warga Bisa Gunakan Sampah untuk Tutup Lubang

"Suara itu berasal dari tanah ambles di lahan sawah yang saya sewa, yang baru saja ditanami padi sekitar sepuluh hari lalu," ungkap Cecep.

Lubang ini, lanjut dia, berada di areal sawah yang luasnya sekitar 200 meter persegi. Sementara lubang tanah ambles ini ukurannya berdiameter sekitar 4-5 meter.

"Kemarin lubangnya lebih kecil, tadi malam seperti ambles lagi sehingga meluas dan dalamnya mencapai 6 meter," tutur dia sambil menunjukkan ke tanah ambles yang terbaru.

Selokan Bawah Tanah

Seorang warga lainnya, Akroman Nurkarim (56), menjelaskan, tanah ambles yang berbentuk lubang ini berada di atas selokan bawah tanah.

Sebab, tidak jauh dari lokasi ini terdapat lubang air menyerupai pintu lubang goa.

"Saya waktu muda sempat masuk ke lubangnya sekitar 50 meter karena penasaran. Waktu itu lubangnya lumayan besar, kalau sekarang sepertinya menyempit," ujar Akroman.

"Masuk dari sebelah sana dan keluar dari sini," sambung dia sambil menunjuk ke arah awal masuk lubang dan keluar lubang yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari tanah ambles berbentuk bundar di lahan sawah.

Pantauan Kompas.com pada Jumat (7/9/2018) sekitar pukul 10.00 WIB, masyarakat masih penasaran melihat lubang yang berlokasi di areal persawahan.

Baca juga: Badan Geologi Teliti Tanah Ambles di Gunung Kidul

 

Di antara warga terlihat beberapa pelajar dari tingkat SD hingga SMA yang sekolahnya tidak jauh dari lokasi.

Namun, di sekitar lubang berbentuk bulat ini belum ada terlihat tanda pengamanan. Padahal, di sekitar lokasi tersebut rawan terjadi longsor susulan.

Terlebih lagi tanah di areal persawahan tersebut tampaknya labil.

Hanya sekitar 5 meter di sebelah barat dari lokasi tanah ambles berbentuk bulat terdapat aliran selokan. Namun, aliran selokan yang saat ini sedang kecil itu terputus dan masuk ke lubang seperti gua.

"Kalau sekarang selokannya kering karena aliran airnya banyak dipakai ke persawahan. Tapi, kalau musim hujan selokan ini ada airnya cukup besar dan masuk ke lubang dalam tanah," kata Iwan (32), seorang tukang ojek yang mengantar Kompas.com ke lokasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com