Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Tanah Ambles, Belasan Siswa SD Ujian di Ruang Seadanya

Kompas.com - 03/05/2018, 10:39 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Murid SD Seropan di Muntuk, Dlingo, Bantul, Yogyakarta, harus mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di ruang kelas darurat.

Sudah empat bulan pasca-amblesan tanah dan longsor, mereka belajar di shelter bambu di halaman bekas SDN 2 Seropan yang beberapa tahun terakhir tidak pernah dipakai. 

Pagi ini, Kompas.com berkesempatan mengikuti 17 siswa persiapan UNBK. Sejak pukul 07.00 WIB mereka masuk ke shelter atau ruang kelas darurat.

Ruangan tersebut terbuat dari bambu, kalsiboard, dan anyaman daun. Sebelum ujian, mereka mendapat nasi kotak dan minuman untuk persiapan UNBK.

Baca juga : Selamat Jalan, Pak, Mak, Tenanglah di Surga, Doakan Aku Akan Ujian...

 

"Siswa di sini tidak biasa sarapan, jadi kami sediakan sarapan agar konsentrasi saat ujian tidak terganggu," ujar Kepala SD Seropan, Wagiran, Kamis (3/5/2018). 

Tepat pukul 08.30 WIB, bel berbunyi. Para siswa masuk kelas bercat hijau yang telah memudar dengan pintu yang sudah mengelupas.

Ruangan itu tidak memiliki plafon karena sudah hancur termakan usia. Mereka lalu berdoa. Setelah itu, dua orang pengawas ujian memberikan arahan mengenai ujian Bahasa Indonesia. UNBK pun dimulai pukul 08.00 WIB.

"Kami menempati ruang kelas yang lama tidak terpakai. Karena jika menggunakan shelter harus dibagi menjadi dua ruangan, dan itu menyalahi juknis," kata Wagiran.

"Untuk itu kami menempati ruang kelas yang sudah lama tidak digunakan semoga aman, dibandingkan harus menggunakan ruangan yang ambles," tambahnya.

Wagiran mengatakan, para siswa semangat mengikuti ujian. Walaupun pada tiga kali try out belum maksimal. Namun dia optimistis, mereka bisa mengerjakan soal dengan baik.

Baca juga : Sekolah Rusak Pasca-gempa Banjarnegara, Siswa SD Ujian di Tenda Darurat

 

SD Seropan terdampak cuaca ekstrim akhir 2017 lalu. Amblesan muncul saat siswa libur, 21 Desember 2017. Selain amblesan, sekolah tersebut terancam longsoran dari tebing di atas sekolah.

Demi keamanan, 122 siswa ditempatkan di shelter yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul.

"BPBD tidak merekomendasikan untuk belajar di sekolah lama, jadi kami menggunakan shelter ini untuk belajar mengajar," ucapnya. 

Salah seorang siswa, Selly Listya mengaku tetap semangat menempuh ujian dalam shelter. Meski sempit, dirinya tetap semangat dalam belajar.

"Semoga nilainya bagus dan melanjutkan ke SMP Muhammadiyah," pungkasnya. 

Kompas TV Hari ini (3/5) hingga 5 Mei 2018 akan digelar ujian nasional tingkat Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, dan sederajat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com