Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Jokowi Goyang Dayung hingga Target Rekonstruksi

Kompas.com - 03/09/2018, 14:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korban gempa bumi di Lombok mulai memasuki tahap rehabilitasi. Program rehabilitisi dirancang untuk segera diterapkan untuk membangun kembali Pulau Lombok.

Pemulihan trauma para korban bencana, khususnya anak-anak, terus dilakukan oleh relawan. Pemerintah dan jajarannya terus memantau aliran bantuan agar tepat sasaran.

Berikut fakta-fakta terbaru terkait bencana gempa di Lombok.

1. Terapi bermain menjadi terapi korban gempa

Sejumlah warga korban gempa berada di pengungsian di lapangan Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7/2018). Para warga di Desa Sajang dan Desa Sembalun Bumbung memilih tidur di tenda pengungsian karena masih sering terjadinya gempa susulan yang menurut data stasiun Geofisika BMKG Mataram terjadi sebanyak 145 kali gempa susulan hingga terakhir pada pukul 17:45:04 Wita dengan magnitude 3.1.ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI Sejumlah warga korban gempa berada di pengungsian di lapangan Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7/2018). Para warga di Desa Sajang dan Desa Sembalun Bumbung memilih tidur di tenda pengungsian karena masih sering terjadinya gempa susulan yang menurut data stasiun Geofisika BMKG Mataram terjadi sebanyak 145 kali gempa susulan hingga terakhir pada pukul 17:45:04 Wita dengan magnitude 3.1.

Kementerian Sosial memberikan berbagai macam terapi untuk memulihkan kesehatan mental para korban gempa. Terapi tersebut dimulai dari mengajak bermain hingga melakukan teknik hipnotis.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, layanan dukungan psikososial tersebut akan dilakukan petugas di 10 pos pengungsian yang tersebar di sejumla wilayah. 

Terapi hipnotis yang diberikan berupa katarsis mental, trauma healing, konseling, intervensi krisis, dan pemberian motivasi.

Terapi bermain seperti sulap, games, dan flying fox juga akan diberikan kepada korban gempa. Selain itu, terapi pendidikan untuk memotivasi anak-anak belajar kembali.

Baca Juga: Ini Pesan Presiden Jokowi di Apel Siaga NTB Bangun Kembali

2. Presiden Jokowi goyang dayung di Lombok

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (ketiga kanan) bersama warga korban gempa nonton bareng upacara penutupan Asian Games 2018 di Lapangan Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Minggu (2/9/2018). Presiden Jokowi di sela kunjungannya ke lokasi gempa menyempatkan diri untuk menyaksikan upacara penutupan Asian Games 2018 bersama warga korban gempa.ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (ketiga kanan) bersama warga korban gempa nonton bareng upacara penutupan Asian Games 2018 di Lapangan Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Minggu (2/9/2018). Presiden Jokowi di sela kunjungannya ke lokasi gempa menyempatkan diri untuk menyaksikan upacara penutupan Asian Games 2018 bersama warga korban gempa.

Saat menonton acara penutupan Asian Games 2018 bersama korban pengungsi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jokowi bergoyang dayung kembali saat penyanyi Via Vallen menyanyikan lagu "Meraih Bintang".

"Ini merupakan prestasi tertinggi Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang Asian Games," kata Jokowi. Goyang dayung ala Jokowi tersebut segera menjadi sorotan media.

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat ( NTB) Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB) dan para pengungsi menonton bareng (nobar) siaran langsung penutupan Asian Games 2018 di lapangan sepak bola, Desa Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (2/9/2018) malam.

Baca Juga: Jokowi Akan Nobar Penutupan Asian Games Bersama Pengungsi di Lombok

3. Jokowi pantau rehabilitasi dan rekonstruksi bencana gempa di Lombok

Presiden Joko Widodo saat mengunjungi para siswa di SMP Negeri 6 Mataram dalam kunjungan kerja, Senin (3/9/2018)KOMPAS.com/ Dok. Humas Pemprov NTB Presiden Joko Widodo saat mengunjungi para siswa di SMP Negeri 6 Mataram dalam kunjungan kerja, Senin (3/9/2018)

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) akan memantau langsung proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Lombok, NTB.

Hal tersebut diungkpakan Jokowi saat memimpin apel siaga di Lapangan Gunung Sari, Lombok Barat, Senin (3/9/2018).

"Saya akan pantau terus, akan saya cek terus, agar NTB segera normal kembali, pulih kembali, aktivitas ekonomi dan aktivitas kehidupan sehari-hari bisa berjalan kembali dengan baik," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada relawan yang terlibat.

"Terima kasih atas partisipasi saudara-saudara semuanya yang bekerja keras dengan solidaritas yang tinggi kepada saudara-saudara kita di NTB," kata Jokowi.

Baca Juga: Nobar Penutupan Asian Games di Lombok, Jokowi Goyang Dayung Hibur Pengungsi

4. Uang tabungan bagi korban gempa jangan dipotong

Presiden RI Joko Widodo menyempatkan diri bercengkerama bersama anak-anak korban gempa Lombok di tenda pengungsian yang terletak di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Minggu (2/9/2018) malam.dok.Kompas TV Presiden RI Joko Widodo menyempatkan diri bercengkerama bersama anak-anak korban gempa Lombok di tenda pengungsian yang terletak di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Minggu (2/9/2018) malam.

Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kepada semua pihak agar jangan sampai ada potongan untuk bantuan dana stimulan rekonstruksi rumah yang diberikan kepada korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Saya ingin tidak ada serupiah pun dari tabungan ini dipotong, enggak mau saya. Semuanya harus masuk ke masyarakat dan untuk membangun rumah masing-masing," kata Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Lombok Utara, Minggu (2/9/2018).

Dalam kunjungannya yang ketiga ini, Jokowi didampingi Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dan Kepala BNPB.

Ia menyerahkan bantuan secara simbolis sebanyak 5.293 buku tabungan dana stimulan rekonstruksi rumah yang telah selesai diverifikasi.

Baca Juga: 5 Fakta Terbaru Gempa Lombok, 32.129 Rumah Rusak hingga Ratusan Gempa Susulan

5. Target rehabilitasi dan rekonstruksi di Lombok selesai Agustus 2019

Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.KOMPAS.com/Karnia Septia Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.

Dilansir dari Antara, pada hari Rabu (28/8/2018), Menteri Sosial Indonesia, Agus Gumiwang Kartasismita, mangatakan, targer RR (Rehabilitasi dan Rekonstruksi) di Lombok akan selesai Agustus 2019.

"Secara umum, RR selesai Agustus 2019," katanya di Batam, Kepulauan Riau.

Agus menjelaskan, prioritas program RR tersebt adalah pembangunan rumah warga. Rp 50 juta rupiah untuk rumah yang rusak berat, Rp 25 juta rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rusak ringan.

"Akan kami dorong mereka, korban ikut bekerja swadaya, agar mandiri. Pemerintah memberi dana, fasilitasi dan pembangunan dilakukan sendiri," kata Agus.

Sumber (KOMPAS.com: Karnia Septia, Fitri Rachmawati, Fabian Januarius Kuwado/ Antara)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com