Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Hendrik Brocks, Pebalap Legendaris Peraih 3 Medali Emas Asian Games asal Sukabumi (1)

Kompas.com - 29/08/2018, 20:02 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Kondisi fisik Hendrik pada umumnya tetap terlihat masih segar bugar dan sehat, meskipun bila berjalan harus ditopang sebuah tongkat.

Baca juga: Ikarus, Bus yang Seliweran Angkut Atlet pada Asian Games 1962 di Jakarta

 

Hanya saja, sejak 2007, tim medis memvonis pria keturunan Jerman-Jawa ini dengan diagnosa glaukoma. Akibat glaukoma ini, penglihatannya terganggu hingga akhirya tidak bisa melihat.

"Kalau kesehatan alhamdulillah. Hanya saja penglihatan yang terganggu karena glaukoma, dan sudah dua kali menjalani operasi," ungkap Hendrik kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Rabu (29/8/2018).

Hendrik mengaku sudah lama menempati tempat tinggalnya sekarang. Bahkan beberapa tahun lalu, rumah sederhana ini sempat nyaris ambruk.

Namun belum lama ini, rumah tersebut direhab. Dana rehab berasal dari penjualan rumah pemberian pemerintah pada 2007 di salah satu perumahan di Sukabumi.

"Ini rumahnya sebenarnya sudah roboh dan baru direhab. Alhamdulillah tahun 2007 Pak Adhyaksa Dault memberikan sebuah rumah di perumahan. Namun selama 10 tahun tidak boleh dijual, akhirnya belum lama ini dijual dan uangnya dipakai untuk rehab rumah ini," tutur dia.

Sayangnya saat ini, Hendrik yang sudah menorehkan dan mengharumkan nama Sukabumi dan Indonesia di Asia dan dunia tidak memiliki kartu atau peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Untuk biaya pengobatan penyakit glaukoma pada 2007 masih mengandalkan biaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi.

Baca juga: Gagal Raih Emas Asian Games, Pemanah Korsel Harus Ikut Wajib Militer

"Nggak pegang kartu (BPJS), justru gak masuk. Kalau biaya operasi saat itu sih biayanya masih ada dari Pemkab Sukabumi. Karena saat itu melatih tim sepeda balap Kabupaten Sukabumi,'' akunya.

Saat ditanya mengenai perhatian khusus dari pemerintah pusat terhadap para mantan atlet berprestasi, seperti dirinya, Hendrik menjawab tegas tidak ada.

Bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Periode 2004-2009 Adhyaksa Dault yang pernah menjanjikan dana pensiun pun tidak terealisasi.

"Pak Adhyaksa waktu beliau menjadi Menpora menjanjikan mengusahakan pemerintah akan memberikan pensiun bagi peraih medali emas olimpiade dan Asian Games. Namun sampai sekarang nggak ada realisasinya," tutur Hendrik.

"Padahal kalau melihat jumlah atlet yang mendapat medali emas dari Olimpiade dan Asian Games tidak banyak," sambungnya.

Namun, meski tidak mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah untuk perawatan kesehatannya dan tidak mendapatkan dana pensiun untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Hendrik mengakui masih tetap sehat dan bisa menjalani kehidupan meskipun sederhana.

"Saya gak tahu, tapi sehari-hari saya masih bisa makan," aku Hendrik dengan nada penuh semangat dan optimistis," ungkapnya.

BERSAMBUNG: Baca juga: Kisah Sedih Legenda Pebalap Sepeda Indonesia, Hendrik Brocks (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com