Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler Nusantara, dari Rentetan Gempa hingga Demokrat Papua Dukung Jokowi

Kompas.com - 21/08/2018, 05:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah gempa terjadi secara beruntun di Lombok Timur pada hari Minggu (19/8/2018), berita terkait penyebab gempa tersebut menjadi populer di Kompas.com.

Perkembangan kasus perkosaan di Kota Palopo yang menimpa seorang remaja usia 17 tahun juga ditunggu oleh para pembaca.

Berita dukungan ketua DPD Partai Demokrat di Papua terhadap Jokowi-Maruf cukup menyita perhatian pembaca.

Berikut lima berita terpopuler di Kompas.com hari kemarin.

1. Penyebab rentetan gempa di Lombok Timur

Pusat gempa Lombok 19 Agustus 2018 pukul 21.56 WIB Pusat gempa Lombok 19 Agustus 2018 pukul 21.56 WIB

Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tusnami Badan Geologi Kementerian ESDM, Sri Hidayati mengatakan, gempa itu disebabkan sumber gempa bumi berasosiasi dengan zona penyesaran naik busur belakang (Flores back-arc Thrust) yang berarah relatif barat-timur.

Seluruh pusat gempa berada di darat dan sebagian besar daerah tersebut, menurut Sri, tersusun oleh batuan sedimen dan batuan metamorf berumur pratersier hingga tersier, batuan gunung api berumur tersier hingga kuarter, dan aluvium berumur resen.

"Daerah yang tersusun oleh batuan yang telah tersesarkan dan terlapukkan dan daerah aluvium sangat rentan terhadap goncangan gempa bumi karena bersifat urai, lepas, dan belum terkonsolidasi sehingga akan memperkuat efek getaran gempa," kata Sri.

Masyarakat pun diimbau tetap waspada, mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan tak terpancing oleh isu tak bertanggung jawab.

Baca berita selengkapnya di sini

2. Bapak kos perkosa siswi SMA

Ilustrasi korban perkosaan.Shutterstock Ilustrasi korban perkosaan.

HR (17) adalah siswi salah satu SMA di Kota Palopo. Ia melaporkan sang pemilik kos, WN (45), ke pihak berwajib karena telah memperkosanya sebanyak dua kali.

Korban melaporkan sendiri kasus yang menimpanya ke Polsek Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (19/8/2018).

Kapolsek Wara Utara Iptu Idris membenarkan adanya laporan kasus pemerkosaan terhadap HR yang terjadi di rumah kos milik WN di Jalan Meranti, Kelurahan Balandai, Kecamatan Wara Utara.

"Laporan pihak korban sudah kami terima Minggu sore tadi. Pelaku WN dijemput di rumahnya. Saat ini pelaku sudah ditahan dan kami masih mendalami,” kata Idris. Dia menjelaskan, korban diperkosa dua kali pada Jumat (10 /8/ 2018) dan Senin (13/ 8/2018) lalu.

Baca berita selengkapnya di sini

3. Demokrat Papua dukung Jokowi-Ma'ruf

Bakal capres cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo (kiri) dan Maruf Amin (kanan) menujukkan bekas pengambilan darah usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Minggu (12/8/2018). ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Bakal capres cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo (kiri) dan Maruf Amin (kanan) menujukkan bekas pengambilan darah usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Minggu (12/8/2018).

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Papua menyatakan secara tegas mendukung Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019.

Sekretaris Umum DPD Partai Demokrat Papua Carolus Bolly mengatakan, sikap seluruh kader dan pengurus partai tersebut akan sejalan dengan keputusan Ketua DPD Partai Demokrat Papua Lukas Enembe.

"Kader di Papua seluruhnya tetap satu komando di bawah tangan Ketua DPD. Jadi apapun yang menjadi instruksi Ketua DPD akan dilaksanakan seluruh perangkat pengurus DPD, DPC, maupun kader Demokrat di Papua," ujar Carolus di Jayapura, Rabu (15/8/2018).

Sementara itu, menurut Carolus, pengurus pusat tidak mempermasalahkan pernyataan Lukas Enembe dan akan membuat kebijakan resmi mengenai hal tersebut

Baca berita selengkapnya di sini

4. Alasan Demokrat Papua dukung Jokowi-Ma'ruf

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Partai Demokrat menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Prabowo-Sandiaga untuk maju dalam Pilpres 2019.ABROR RIZKI Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Partai Demokrat menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Prabowo-Sandiaga untuk maju dalam Pilpres 2019.

Satu alasan dari Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe, untuk memberikan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf adalah jumlah kunjungan Jokowi ke Papua lebih banyak daripada presiden periode-periode sebelumnya.

"Ini sesuai nurani karena Jokowi satu-satunya presiden yang sudah delapan kali berkunjung ke Papua," kata Lukas.

Sikap politik Lukas itu ternyata satu komando dengan seluruh pengurus dan kader DPD Partai Demokrat Papua yang juga menyatakan mendukung Jokowi dan Ma'ruf.

Baca berita selengkapnya di sini

5. Fakta-fakta di balik karnaval "bersenjata" siswa TK

karnaval TK yang menuai kontroversiScreenshot Facebook karnaval TK yang menuai kontroversi

Berita karnaval siswa TK di Probolinggo dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-73, Sabtu (18/8/2018) lalu, menjadi sorotan masyarakat.

Para pembaca ingin mengetahui alasan para guru memberikan kostum dan alat peraga yang dianggap tidak sesuai dengan usia siswa TK.

Sejumlah fakta terkait perkembangan kasus tersebut juga terus diikuti oleh pembaca di Kompas.com.

Sikap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dalam kasus tersebut juga menarik untuk ditunggu.

Baca berita selengkapnya di sini

Sumber (KOMPAS.com: Dendi Ramdhani, Amran Amir, Caroline Damanik, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com