Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler Nusantara, Kisah Bu Lurah hingga Kisah Petinju Valentinus Nahak

Kompas.com - 06/08/2018, 07:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Baca berita selengkapnya di sini

3. Puluhan anggota Paskibraka di Kota Palopo histeris

Puluhan anggota pasukan pengibar bendera ( Paskibra) tiba-tiba menangis histeris, dan sebagian pingsan, di Lapangan Pancasila, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/8/2018).

Saat itu mereka sedang berlatih di Lapangan Pancasila pada sore hari. Suasana latihan berubah menjadi hujan tangis saat mereka mendapat kabar pelatih mereka, Pelda Nasrullah, meninggal dunia.

Suasana histeris tersebut segera menjadi perhatian masyarakat sekitar. Tidak hanya menangis sedih, namun sejumlah anggota paskibraka pingsan.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 1403 Sawerigading, Letkol Inf M Imasfy, mengatakan, Pelda Nasrullah meninggal karena sakit hipertensi.

Nasrullah adalah pelatih Pasukan Paskibra untuk acara pengibaran bendera 17 Agustus mendatang.

Baca berita selengkapnya di sini

Bu Lurah saat dirawat di Puskesmas setelah ditemukan oleh warga di sungai Sere Kecamatan Bangorejo Banyuwangi Selasa malam (31/7/2018).Arsip Kecamatan Bangorejo Bu Lurah saat dirawat di Puskesmas setelah ditemukan oleh warga di sungai Sere Kecamatan Bangorejo Banyuwangi Selasa malam (31/7/2018).

4. Ibu lurah berusia 53 tahun "survive" dua kali

Kisah Ibu Lurah yang berpura-pura mati untuk bisa lolos dari cengkeraman maut pelaku, benar-benar membuat pembaca penasaran untuk mengetahui ujung cerita.

Awal cerita, dirinya mendapat telepon dari pelaku yang berpura-pura mendapat "mandat" dari Gus Makki, Ketua PCNU di Banyuwangi, untuk meyediakan uang 60 juta.

Ibu lurah, Wilujeng Esti Utami (53), tersebut pun terjebak perangkap si pelaku. Nyawanya pun terancam. Tubuhnya menjadi bulan-bulanan pelaku di dalam mobil. Pelaku bersikeras ingin merebut uang 60 juta milik Ibu lurah.

Akting Ibu lurah pun manjur. Pelaku mengira Esti sudah sekarat dan akhirnya membuang Esti ke sungai untuk mengilangkan jejak. Sekali lagi, saat hendak tenggelam, nyawa Ibu lurah terselamatkan oleh warga di sekitar sungai. 

Baca berita selengkapnya  di sini.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin saat menghadiri Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (3/8/2018). KOMPAS.com/Andi Hartik Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin saat menghadiri Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (3/8/2018).

5. Din Syamsuddin pun ingin "Nyawapres"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com