Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Kulon Progo Siapkan 6,5 Juta Liter Air Bersih Hadapi Kekeringan

Kompas.com - 02/08/2018, 13:18 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyiapkan 6,5 juta liter air bersih di musim kemarau panjang ini. Air bersih itu merupakan bantuan yang disalurkan untuk mengatasi kesulitan warga di berbagai daerah di Kulon Progo untuk memperoleh air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Drs Ariadi MM mengatakan, bantuan air bersih diperoleh dari pengadaan pemerintah maupun bantuan pihak ketiga dengan total 1.300 tangki dengan rata-rata kapasitas 5.000 liter tiap tangki.

"Pemerintah harus bisa memenuhi kebutuhan dasar warganya. Kita kerjakan optimal, semoga memuaskan," kata Ariadi di kantornya, Rabu (2/8/2018).

Ariadi mengatakan, pemerintah memperoleh bantuan 600 tangki dari pihak ke-3, seperti: PLN sebanyak 150 tangki, BPD DIY sebanyak 250 tangki. Kemudian dari Dinas Sosial DIY membantu 450 tangki.

Pemkab Kulon Progo memanfaatkan dana tidak terduga untuk mengadakan 450 tangki air bersih mulai awal Agustus 2018 ini. Dana tersebut muncul setelah Pemkab menetapkan status tanggap darurat kekeringan sebagaimana ditetapkan lewat keputusan Bupati Hasto Wardoyo melalui Surat Keputusan Nomor 33/A/2018 tentang Tanggap Darurat Kekeringan pada 25 Juli 2018 lalu.

Baca juga: Kekeringan di Kulon Progo, Mbah Urip Susah Payah Menciduk Air Bercampur Lumpur...

"Status tanggap darurat kekeringan merupakan status tertinggi," kata Ariadi.

Sayangnya, armada yang melayani bantuan air itu terbatas jumlahnya. Ariadi mengatakan, saat ini ada 7 truk yang dimanfaatkan untuk mengangkut air bersih itu ke berbagai daerah. Jumlah armada terbatas menyebabkan 1 armada bisa 4 kali pergi pulang mengambil air.

"Kami masih meminta bantuan lagi ke BPBD provinsi dan katanya PMI akan membantu 1 truk lagi," kata Ariadi.

"Hari ini saja ke Samigaluh. Satu armada bisa empat kali (mengirim air bersih)," kata Ariadi.

Pemerintah tetap membuka penyaluran air bersih sumbangan dari berbagai pihak. Seperti halnya, salah satuan air datang dari kelompok penggemar mobil Komunitas Phanter Kulon Progo. Ia mengingatkan, bantuan tidak dilakukan sebagai kampanye politik maupun keagamaan. "Murni untuk kemanusiaan," kata Ariadi.

Baca juga: Masuk Puncak Kemarau, 33 Desa di Bima Dilanda Kekeringan

Kemarau panjang mengakibatkan lebih dari 3.000 keluarga kesulitan air bersih di 8 dari 12 kecamatan. Mereka tersebar di 119 dusun yang berada di 23 desa. Kesulitan air sudah berlangsung memasuki bulan ke-3 dan hujan belum juga turun sampai saat ini. Mengutip prakiraan BMKG, hujan diperkirakan mulai turun di Oktober 2018.

Kondisi ini memungkinkan wilayah warga yang kesulitan air semakin luas. "Hanya Temon, Wates, Galur dan Panjatan yang belum. Tapi permintaan mereka sudah mulai ada, artinya ada kemungkinan bertambah," kata Hepi Eko Nugroho, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD.

Kompas TV Salah satu desa yang mendapatkan air bersih adalah Desa Demangharjo Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com