Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kapal Terbalik akibat Dihantam Gelombang Tinggi

Kompas.com - 25/07/2018, 19:23 WIB
Iqbal Fahmi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Kompas TV BMKG peringatkan pengelola pelabuhan dan nelayan adanya potensi cuaca ekstrem pada tanggal 24 dan 25 Juli mendatang di wilayah perairan laut Indonesia.

“Khusus kejadian tadi pagi yang terdampak ada 15 warung di Pantai Widarapayung, Sidayu Binangun, serta satu kolam renang tembok nya roboh, kerugian diperkirakan mencapai Rp 57 juta. Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa,” ujarnya.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo memperkirakan, puncak gelombang pasang terjadi pada pukul 06.00 WIB. Ketinggian gelombang pasang pada puncaknya mencapai 1,7 meter dari garis normal dan berangsur surut menjelang siang.

Gelombang pasang akan kembali tinggi menjelang malam sekitar pukul 20.00 WIB setinggi 1,3 meter,” katanya.

Teguh menjelaskan, gelombang pasang ini disebabkan oleh adanya badai tropis Wukong di Samudera Pasifik Tenggara Jepang. Dari pantauan satelit cuaca dan gradien angin permukaan pada Senin (23/7/2018) pukul 19.00 WIB, dalam skala regional terdapat pusat tekanan tinggi di Samudera Hindia sebelah barat Australia dan di Samudera Pasifik sebelah timur Australia.

“Interaksi kondisi tersebut berakibat pada peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang,” katanya.

Baca juga: Sepekan Depan, Waspada Gelombang 6 Meter di Perairan Selatan Sumatera hingga Sumbawa

Fluktuasi gelombang di laut selatan, kata Teguh, akan terus terjadi hingga bulan Agustus. Pasalnya, selama dalam dua bulan ini merupakan puncak angin timuran sekaligus juga puncak fase gelombang tinggi.

Gelombang setinggi 9 meter ini, lanjut Teguh, berbahaya bagi segala jenis kapal dan aktivitas kelautan.

“Untuk itu kami mengimbau kepada semua pengguna jasa kelautan untuk waspada dan apabila perlu menghentikan seluruh aktivitasnya, mengingat gelombang tinggi berpotensi mengancam keselamatan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com