Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Pria Terlilit Alat Pancing Ditemukan Mengapung di Pantai

Kompas.com - 24/07/2018, 15:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan sesosok mayat lelaki yang terapung di perairan Pantai Oesapa.

Mayat yang belum diketahui identitasnya itu, ditemukan oleh beberapa orang warga dan nelayan setempat, Selasa (24/7/2018).

Yeremias Oematan (32) Seorang nelayan setempat mengatakan, bahwa saat itu sekitar pukul 06.00 Wita hendak pergi melaut menggunakan kapal motor.

Saat tiba di pesisir pantai, dirinya mendapat informasi dari temannya bernama Mas Timor bahwa ada korban tenggelam dan jasadnya terapung di tengah laut.

Baca juga: Viral Video Pengendara Motor Distop Polisi, Ternyata Bawa Jenazah Keluarga

"Saya bersama teman nelayan Sakarias Tanesi (37), meminta bantuan kepada warga setempat lalu saling membantu mengevakuasi jenazah korban ke daratan," ungkap Yeremias.

Sementara itu Sakarias Tanesi menambahkan, dirinya bersama Yeremias membantu mengevakuasi jenazah korban yang terapung di air laut.

"Saya berusaha menarik jazad korban dengan alat pancing yang melekat di pakaiannya, sehingga jenazah korban pun berhasil dievakuasi," ungkap Tanesi.

Beberapa waktu berselang, SPKT Polsek Kelapa Lima dan Tim Identifikasi Polres Kupang Kota mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP serta memeriksa keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian.

Baca juga: Viral, Video Konvoi Moge hingga Buat Seorang Perempuan Terperosok

Setelah itu aparat kepolisian langsung mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit untuk divisum.

Kapolsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota AKP Didik Kurnianto mengatakan, pihaknya menduga korban hendak memancing ikan di laut, namun tidak mampu berenang hingga akhirnya tewas tenggelam.

"Kami mendapati alat pancing yang terkait pada bajunya, dan benang senar alat mancing juga terlilit, kemungkinan suhu air yang dingin membuatnya kesulitan untuk berenang sehingga korban tenggelam dan meninggal dunia," ungkap Didik.

Kompas TV Berwisata tentu tidak lengkap tanpa membawa pulang oleh-oleh yang khas dari daerah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com