Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Korban Penjambretan di Cempaka Putih untuk Calon Suami

Kompas.com - 04/07/2018, 08:02 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com — Niat Warsilah untuk menikah dengan kekasihnya, Masrokhan (33), pada 16 Agustus 2018 mendatang, kandas di tengah jalan.

Dia tewas setelah jatuh dari boncengan pengemudi ojek online akibat aksi penjambretan di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Putih, Minggu (1/7/2018) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat itu, Warsilah yang menggunakan jasa ojek online untuk berangkat menuju tempat kerja tiba-tiba dijambret oleh seorang pengemudi motor yang melaju dari belakang.

Baca juga: Pesan Terakhir Korban Penjambretan di Cempaka Putih untuk Calon Suami

Dalam video yang beredar luas di media sosial terlihat, SPG sebuah perusahaan swasta di Jakarta tersebut berusaha mempertahankan barang berharga yang dibawanya hingga terempas dari atas motor dan jatuh bergulingan di atas aspal.

Video terekam oleh kamera pemantau (CCTV) yang terpasang di sekitar lokasi kejadian. Perempuan kelahiran 20 Agustus 1981 itu tewas karena aksi penjambretan.

Pada Selasa (3/7/2018) siang, calon suami Warsilah, Masrokhan, beserta keluarganya berdoa di pusara Warsilah di TPU Desa Sumberejosari. 

Baca juga: Kemenhub: Kapal Feri Lestari Maju Sengaja Dikandaskan, Bukan Tenggelam

Masrokhan tak menyangka kekasih hati yang akan dipinangnya itu bakalan pergi selama-lamanya. 

Selama ini, Warsilah hidup merantau di Jakarta. Dia mengontrak bersama kerabatnya di  Jatinegara, Jakarta Timur.

Sang kekasih, lanjut Masrokhan, sempat pulang ke kampung halaman saat momen Lebaran kemarin. Ketika itu, sepasang kekasih yang masih tetangga desa ini mempertemukan kedua keluarga mereka untuk menentukan hari pernikahan yang tepat.

"Saya dan Warsilah satu tetangga dan sesama perantauan di Jakarta. Kami sudah berkomunikasi dengan baik setahun ini dan berpacaran tiga bulan ini. Kami saling cocok dan berencana menikah pertengahan Agustus ini. Namun, Allah berkehendak lain," tutur Masrokhan.

Baca juga: Hilang 1,5 Tahun di Laut Sukabumi, Nining Ditemukan Selamat di Tepi Pantai

Dia mengatakan, Warsilah adalah sosok perempuan yang berkepribadian baik. Beberapa menit sebelum meninggal dunia, Warsilah sempat berpamitan kepada Masrokhan hendak berangkat bekerja. Warsilah menghubungi Masrokhan melalui sambungan ponsel.

"Mas, aku pamit dulu mau pergi kerja. Kamu tidak usah kerja saja kalau kecapekan. Istirahat saja," ungkap Masrokhan menirukan ucapan Warsilah.

"Ternyata itu pesan terakhir dari Warsilah. Dia bukannya pergi bekerja, tetapi pergi selama-lamanya di sisi Allah. Semoga ia mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya. Warsilah adalah perempuan yang baik," tambah pekerja bangunan ini.

Baca juga: Videonya Viral, Lurah Ini Ancam Laporkan Warganya ke Polisi

Warsilah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sumberejosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (2/7/2018) siang. Usai insiden maut itu, jenazah Warsilah diantarkan menumpang ambulans dari Jakarta menuju rumah duka.

"Kemarin langsung dimakamkan begitu jenazah sampai di rumah duka. Kami hanya berharap pelaku segera ditangkap dan apa yang menjadi hak-hak Warsilah diserahkan," kata Masrokhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com