Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Dinasti Mangkunegaran dan Pendirinya, Pangeran Sambernyawa

Kompas.com - 29/06/2018, 09:58 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kompas TV Menteri Susi ternyata kewalahan mengikuti kirab. Bukan karena jauh, Menteri Susi justru kesulitan untuk berjalan perlahan.

Hal ini menjadikan dirinya marah dan menyerang VOC yang berada di Yogyakarta.

Dalam waktu sekejap, pasukan RM Said berhasil mengusasai Vredeburg. Namun, pada malam harinya, pasukan RM Said ditarik mundur.

Berkat kepiawaiannya dalam berperang dan selalu melumpuhkan musuhnya, Raden Mas Said mendapat julukan Pangeran Sambernyawa.

Akhir perjuangan dan mendirikan Praja Mangkunegaran

Setelah berkali-kali melakukan gerilya dari satu tempat ke tempat lain, pergerakan Pangeran Sambernyawa membuat musuhnya gusar.

Berbagai bujukan akhirnya membuat RM Said dan pasukannya mau melakukan gencatan senjata.

Pada 1756, Pasukan RM Said kembali masuk ke Surakarta.

Paku Buwono III mengapresiasi RM Said karena mau kembali ke Surakarta dan sudah menyiapkan sebuah tempat yang sekarang dikenal dengan Puro Mangkunegaran.

Namun, RM Said tidak mau. Dia menempati rumah Tumenggun Mangkuyuda yang berada di utara Kali Pepe, atau sekarang dikenal sebagai kawasan Kampung Kauman Mangkunegaran.

Pilihan ini diambilnya untuk menenangkan hati setelah 16 tahun bergerilya.

Akhirnya, pada 17 Maret 1757, ditandatangani sebuah perjanjian yang memecah kembali Mataram.

Perjanjian ini merupakan solusi penyelesaian konflik perebutan kekuasaan.

Perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Salatiga itu telah menghidupkan Dinasti Mangkunegaran sebagai daerah praja yang boleh mengurusi wilayahnya sendiri.

Namun, Mangkunegaran tidak memiliki otoritas yang sama tinggi dengan Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta 

Raden Mas Said diberi hak untuk menguasai wilayah timur dan selatan sisa wilayah Mataram sebelah timur.

Wilayahnya terdiri dari bagian utara Kota Surakarta (Kecamatan Banjarsari, Surakarta), kemudian seluruh wilayah Kaupaten Karanganyar, Wonogiri, dan sebagian wilayah di Gunung Kidul.

Raden Mas Said bergelar Kanjeng Gusti Adipati Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara 1 dan berhak secara mutlak berhak memimpin Mangkunegaran.

Setelah menjadi raja, Raden Mas Said beserta keluarga tinggal di Puro Mangkunegaran yang sebelumnya telah disiapkan oleh Paku Buwono III.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com