Karena itu, pihaknya meminta agar ke depan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi dan seluruh pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba tidak lagi abai dengan tatakelola pelabuhan supaya kasus tenggelamnya kapal berakhir.
"Pemerintah harus bertindak cepat, jangan mengulur-ulur waktu lagi,” pungkas Abyadi.
Baca juga: Basarnas Analisa Objek Diduga Bangkai KM Sinar Bangun di Danau Toba
Seperti diberitakan, KM Sinar Bangun karam di perairan Danau Toba pada Senin (18/6/2018) petang.
Sebanyak 21 orang selamat dan tiga orang meninggal dunia yang masing-masing sudah diserahkan ke pihak keluarga. Sedangkan jumlah korban yang dinyatakan hilang sebanyak 164 orang.
Pada hari ini, Rabu (27/6/2018) semua proses operasi tim SAR gabungan akan berakhir. Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan penemuan korban terbaru.
Sebelumnya pada pencarian hari kedelapan atau Senin (25/6/2018), tim hanya menemukan barang-barang diduga milik para penumpang kapal berupa sandal, helm, dan pelampung yang kemungkinan milik kapal fery yang dilemparkan untuk menyelamatkan para korban.