Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KM Sinar Bangun: Aku Ditolong Tuhan, Kapal Feri Datang Mendekat...

Kompas.com - 24/06/2018, 06:21 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Menurut dia, KM Sinar Bangun dari ukuran panjang dan lebar tidak layak bertingkat tiga, jendela kapal yang terbuat dari kaca hendaknya tidak boleh memakai terali.

"Supaya kalau terjadi kecelakaan penumpang dapat segera memecahkan kaca jendela untuk penyelamatkan diri," kata Ali.

Berdoa

Penjabat Gubernur Sumut, Eko Subowo saat menjenguk korban selamat KM Sinar Bangun di RS Tuan Rondahaim Saragih, Pematangraya, Kabupaten Simalungun, mengajak seluruh elemen masyarakat berdoa.

Hal ini dapat membantu moral maupun materil, selain upaya pencarian dan banyaknya bantuan yang diberikan berbagai pihak.

“Musibah ini musibah kita semua. Bantuan dari semua pihak sangat dibutuhkan. Para korban selamat sudah mendapatkan perawatan intensif hingga pulih. Pihak rumah sakit saya minta terus siap siaga selama masa pencarian,” kata Eko.

Bupati Simalungun JR Saragih melaporkan, Pemkab Simalungun sudah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penanganan korban.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan semua instansi terkait baik dari pemerintah pusat maupun provinsi.

Heri Nainggolan (23), yang sedang dalam perawatan medis, menceritakan peristiwa pedih yang dialaminya.

Sebelum kapal tenggelam, katanya, para penumpang memaksakan diri naik ke kapal. Pasalnya, saat itu hari sudah sore dan cuaca mendung.

"Mereka takut tidak ada kapal untuk pulang, sekitar 15 menit meninggalkan pelabuhan, cuaca tiba-tiba buruk. Terdengar suara seperti kapal menabrak sesuatu, tiba-tiba mesin mati," cerita Heri.

"Hitungan detik, ombak besar menghantam lambung kiri, kapal oleng ke kanan. Aku ditolong Tuhan, kapal feri datang mendekat," tambah dia.

Nenurut Kepala Basarnas M Syaugi, jumlah korban yang ditemukan masih 21 orang. Terdiri dari 18 korban selamat dan tiga orang meninggal dunia.

Masing-masing korban tewas sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Sedangkan jumlah korban yang dinyatakan hilang diperkirakan mencapai 184 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com