Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kapal Tongkang Hantam Tiang Jembatan Ogan Lama di Palembang

Kompas.com - 07/06/2018, 20:24 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Pihak Satuan Polisi Air (Polair) Polresta Palembang, sedang melakukan pemeriksaan terhadap kapten Tugboat atau kapal tunda yang menarik kapal tongkang merk BB 01 (sebelumnya ditulis BP)  yang menghantam tiang jembatan Ogan Lama inisial WS.

Kepala Satuan Polisi Air Polresta Palembang Kompol  Cahyo Yudo Winarno mengatakan, kapal tongkang tanpa muatan itu bermula mereka sedang berlayar di perairan sungai Ogan dan ditarik dua tugboat merk Jangkat yang dikomandoi oleh WS. 

Akan tetapi, kapal tersebut hilang kendali akibat arus deras saat melintas di lokasi kejadian. Sehingga,kapal tongkang itu langsung menabrak salah satu rumah rakit milik warga.

"Tidak ada korban jiwa, hanya satu rumah warga mengalami kerusakan akibat dihantam tongkang. Serta tiang jembatan sungai Ogan Lama yang rusak. Kaptennya masih kita periksa,” kata Cahyo, Kamis (7/6/2018).

Baca juga: Dihantam Kapal Tongkang, Tiang Jembatan Tertua di Palembang Retak  

Cahyo melanjutkan, dari pemeriksaan sementara, mereka menduga adanya kelalain dari awak kapal yang membawa tongkang tersebut.

Hal itu terlihat dari tugboat yang menarik tongkang,  tidak sesuai. Lantaran kapasitas tugboat hanya 200 feet. Sedangkan kapal tongkang yang begitu besar seharusnya  dikendalikan oleh tiga kapal tunda.

Sedangkan ketika kejadian, WS selaku pemegang komando kapal tunda hanya menggunakan satu tugboat di bagian belakang. Sehingga, saat arus deras, kapal tongkang tidak terkendali dan terbawa arus.

"Semestinya satu di bagian depan untuk menarik kapal dan dua kapal di buritan kapal untuk mengendalikan laju kapal,”ujarnya.

Pemeriksaan 

Sementara itum Kepala BBPJN wilayah V Zamharir menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan pemeriksaan tingkat kerusakan tiang jembatan Ogan Lama.

Sehingga, saat ini kondisi jembatan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

“Untuk mobil dan kendaraan besar, dialihkan melintas di jembatan Ogan Baru yang berada di sebelahnya,” jelasnya.

Untuk mencegah agar kejadian ini tidak terulang, pihaknya berharap ada pembangunan fender atau pelindung tiang jembatan agar bisa  untuk melindungi pilar dari benturan yang disebabkan oleh kapal yang melintas.

Kecelakaan kapal tongkang menghantam tiang jembatan di sungai Musi pun bukan kali pertamanya terjadi di Palembang. Tiang jembatan Ampera, setidaknya diketahui telah dua kali dihantam tongkang pengangkut batubara yang melintas di sungai Musi.

Kompas TV Sementara pengerjaan pengaspalan jalan yang tersisa kurang dari satu kilometer juga terus dikebut. 


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com