Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shalawatan Dikira Karaoke, Bule di Bogor Marah-marah ke Warga

Kompas.com - 04/06/2018, 12:15 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Seorang warga Perancis, Frank Jean Pierre Schulthess, terlibat cekcok dengan warga Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Penyebabnya, bule tersebut merasa terganggu dengan suara shalawatan yang berasal dari mushola yang berada tepat di seberang rumahnya.

Schulthess lantas menegur salah satu ustad yang berada di mushola itu. Kejadian tersebut kemudian viral di dunia maya.

Warga setempat, Kodir, menuturkan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (2/6/2018).

Baca juga: Acungkan Jari Tengah di Depan Wartawan, Bule Asal Amerika Ini Minta Maaf

 

Saat itu, sejumlah santri sedang melakukan shalawatan menggunakan pengeras suara. Kata Kodir, tiba-tiba bule tersebut datang sambil marah-marah.

"Kita sedang shalawatan, terus dia datang marah-marah tapi enggak ditanggapi," ucap Kodir, Senin (4/6/2018).

Sambungnya, karena tak ditanggapi, bule itu kemudian mendatangi rumah salah satu ustad di sana. Ia lantas mengira, bahwa kegiatan shalawatan itu adalah karaoke.

"Di rumah Pak Ustad, dia marah-marah sama sampai bilang mau blok mushola, mau dirusak maksudnya dia. Dia bilang, kita itu sedang karaokean," kata Kodir.

Baca juga: Diduga Kehabisan Uang, Seorang Bule Mengamuk di Bali

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, kepolisian setempat sudah melakukan mediasi terhadap kejadian tersebut.

Ita menuturkan, agar tidak terjadi reaksi keras dari masyarakat sekitar, pihaknya mempertemukan kedua belah pihak agar diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.

"Kami juga libatkan MUI setempat, termasuk memeriksa identitas bule itu," sebut Ita.

Berdasarkan pengakuannya, lanjut Ita, Schulthess salah paham dengan kegiatan shalawatan yang dimaksud.

Dari penuturan istrinya, Asmini, Schulthess memang memiliki sifat mudah emosi.

Baca juga: Kisah Haru Perjuangan Bule Selandia Baru Nikahi Gadis Asal Wonogiri

"Dia menyadari atas tindakan yang diperbuatnya itu. Dia tidak tahu bahwa shalawatan merupakan kegiatan umat muslim," tutur Ita.

"Dia juga sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu," tutupnya. 

Kompas TV Warga membawa obor, beduk, dan rebana sembari melantunkan shalawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com