Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Tahanan Rutan Rembang Sempat Dihajar sebelum Meninggal

Kompas.com - 22/05/2018, 21:16 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Kompas TV Keluarga menduga, Edo tewas akibat dianiaya, karena ditubuhnya ditemukan luka-luka.

"Saya dikabari jika anak saya masuk rumah sakit karena koma. Saya lantas datang dan menunggunya hingga saat ini. Saat itu kondisinya memprihatinkan, mata dan wajahnya itu lebam-lebam. Terus katanya lehernya belakang ini patah," katanya saat ditemui di kamar jenazah RSUD.

Baca juga: Kematian Tahanan di Rembang, Keluarga Tuding karena Dianiaya, Polisi Sebut Akibat Bunuh Diri

Dijelaskan Endang, anaknya ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kecelakaan di wilayah hukum Polres Rembang sejak tiga minggu yang lalu. Namun, saat ditahan di Rutan kelas II B Rembang itulah, anaknya itu sering mengeluh kepada keluarganya karena kerap dianiaya.

"Sejak ditahan kami sering berkomunikasi lewat handphone. Anak saya sempat minta uang Rp 2 juta, kalau tidak segera dibayar nanti anak saya disiksa. Anak saya bilang jangan sampai lapor polisi, kalau lapor nanti anak saya dibunuh. Kok malah nasibnya seperti ini," terangnya. 

Kini pihak keluarga berharap pihak kepolisian bisa mengungkap penyebab kematian Edo.

Edo terlibat kecelakaan lalu lintas pada Oktober 2017 lalu di wilayah Rembang. Truk yang dikemudikan Edo terlibat kecelakaan dengan sepeda motor. Belakangan, pengendara sepeda motor tersebut meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari.

"Anak saya sopir truk ekspedisi. Saat itu hendak parkir hingga terlibat laka dengan motor. Pengendara motor meninggal dunia. Kami berharap pihak kepolisian menyelidiki kematian Edo. Karena kami merasa ada yang janggal. Mulai dari Edo yang mengeluh dianiaya di Lapas dan wajahnya yang lebam-lebam," sambung Ayah Edo, Piping Sunarwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com