Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Titipan Rutan Rembang Akhirnya Meninggal, Ini Kisahnya

Kompas.com - 28/04/2018, 16:28 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Tahanan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rembang, Jawa Tengah yang dititipkan di Rutan Kelas II B Rembang atas kasus kecelakaan lalu lintas meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah dr R Soetrasno, Rembang, Jumat (27/4/2018) pagi.

Sebelumnya, Edo Ibnu Darmanto (27), warga Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kediri, Jawa Timur itu sempat dirawat di RSUD dr R Soetrasno Rembang sejak Sabtu (21/4/2018) pekan lalu. Saat itu Edo harus dilarikan ke RSUD dr R Soetrasno Rembang dari Rutan Kelas II B Rembang karena dilaporkan mengalami kondisi tak sadarkan diri.

Berpulangnya Edo ini sontak membuat pihak keluarga merasa terpukul. Pihak keluarga menduga ada yang tidak beres dengan kematian Edo.

Ibu Edo, Endang Purwanti, menyampaikan, pasca dirawat kondisi anaknya itu tak kunjung membaik hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr R Soetrasno.

"Saya dikabari jika anak saya masuk rumah sakit karena koma. Saya lantas datang dan menunggunya hingga saat ini. Saat itu kondisinya memprihatinkan, mata dan wajahnya itu lebam-lebam. Terus katanya lehernya belakang ini patah," katanya saat ditemui di kamar jenazah RSUD.

Dijelaskan Endang, anaknya ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kecelakaan di wilayah hukum Polres Rembang sejak tiga minggu yang lalu. Namun, saat ditahan di Rutan kelas II B Rembang itulah, anaknya itu sering mengeluh kepada keluarganya karena kerap dianiaya.

"Sejak ditahan kami sering berkomunikasi lewat handphone. Anak saya sempat minta uang Rp 2 juta, kalau tidak segera dibayar nanti anak saya disiksa. Anak saya bilang jangan sampai lapor polisi, kalau lapor nanti anak saya dibunuh. Kok malah nasibnya seperti ini," terangnya. 

Kini pihak keluarga berharap pihak kepolisian bisa mengungkap penyebab dari kematian Edo. Edo terlibat kecelakaan lalu lintas pada Oktober 2017 lalu di wilayah Rembang. Truk yang dikemudikan Edo terlibat kecelakaan dengan sepeda motor. Belakangan, pengendara sepeda motor tersebut meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari.

"Anak saya sopir truk ekspedisi. Saat itu hendak parkir hingga terlibat laka dengan motor. Pengendara motor meninggal dunia. Kami berharap pihak kepolisian menyelidiki kematian Edo. Karena kami merasa ada yang janggal. Mulai dari Edo yang mengeluh dianiaya di Lapas dan wajahnya yang lebam-lebam," sambung Ayah Edo, Piping Sunarwan.

Iuran Air

Sementara saat dikonfirmasi, Kepala Rutan Kelas II B Rembang, Ruspriyanto membenarkan jika sebelum meninggal dunia, Edo dilarikan ke RSUD dr R Soetrasno pada Sabtu pekan lalu. Ruspriyanto menyebut bahwa Edo terluka karena upaya percobaan bunuh diri.

"Percobaan bunuh diri. Jadi yang bersangkutan mencoba gantung diri. Yang bersangkutan depresi karena sejak ditahan di kepolisian hingga ke rutan tidak pernah dijenguk keluarga. Dia itu tahanan Pengadilan yang dititipkan di Rutan," katanya.

Ketika dikonfirmasi terkait adanya uang Rp 2 juta yang sempat diminta Edo kepada ibunya karena diancam akan dianiaya, Kepala Rutan pun menyebut tidak ada iuran yang bersifat memaksa. Umumnya, iuran disepakati untuk membeli air minum.

"Biasanya iuran bersifat kekeluargaan yakni untuk membeli air minum. Di dalam rutan khususnya wilayah Rembang, persediaan air minum memang minim atau susah. Memang harus beli tapi kan tidak mahal. Ya, katakan kamar besar gitu ya iuran seribuan kah dua ribuan kah. Itu kalau punya uang, kalau tidak ya dimusyawarahkan," ungkapnya.

Jasad korban kini diautopsi di kamar jenazah RSUD dr R Soetrasno Rembang oleh tim Dokpol Polda Jawa Tengah. 

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com