Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keturunan Raja Aceh Doa Bersama di Bekas Istana Kerajaan yang Kini Jadi TPA Sampah

Kompas.com - 07/05/2018, 06:36 WIB
Raja Umar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Sejumlah keturunan Raja yang ada di Aceh mulai dari Kerajaan Tamiang hingga Aceh Singkil melaksanakan zikir dan doa bersama untuk para arwah sultan, raja, ulama, habib dan seluruh rakyat Aceh terdahulu, Minggu (6/5/2018).

Ritual pewaris rara dan ulama itu berlangsung di bekas Istana Darul Makmur Kuta Raja yang kini berada di dalam komplek tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Gampong Jawa, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh.

“Hari ini seluruh keturunan Raja yang ada di Aceh mulai dari Kerajaan Tamiang hingga Aceh Singkil hadir untuk melaksanakan zikir dan doa bersama untuk mengenang seluruh arwah sultan, raja, ulama, habib dan seluruh rakyat Aceh terdahulu,” kata ketua panitia, Teuku Raja Saifullah dari Kerajaan Meureuhom Daya, Kabupaten Aceh Jaya.

Menurut Teuku Raja Saifullah, meski lokasi Istana Kerajaan Darul Makmur Kuta Raja telah dijadikan lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan sedang dalam proses pembangunan proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL), namun ziarah ini akan dijadikan agenda rutin setiap tahun.

“Kami keturunan Raja di Aceh sudah menjadikan zikir dan doa bersama di lokasi bekas Astana Darul Makmur ini sebagai agenda tahunan, untuk mengenang jasa nenek moyang terdahulu, apalagi lokasi ini sebagai pusat istana yang sangat penting masa lampau,” katanya.

Baca juga : Korban Ledakan Sumur Minyak di Aceh Timur Jadi 23 Orang

Masih, kata Teuku Raja Saifullah, seluruh keturunan raja yang ada di Aceh sangat menyesalkan terhadap Pemerintah Aceh yang menjadikan bekas Istana Kerajaan Darul Makmur Kuta Raja dan lokasi makam para raja dijadikan lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

“Logikanya lokasi istana yang sangat bersejarah ini tidak mungkin dapat dipindahkan, apalagi banyak makam para raja di lokasi ini. Tapi kalau proyek IPAL masih banyak lokasi yang kosong. Karena sebuah bangsa akan besar jika menghargai sejerah dan perjuangan orang terdahulu,” jelasnya.

Baca juga : Lokasi Ledakan Sumur Minyak di Aceh Timur Masih Keluarkan Gas

Setelah melantunkan doa dan zikir bersama yang dipimpin oleh Tengku Tajuddin (Abi Lampisang), ulama dari Lampisang Aceh Besar, para keturunan raja juga melaksanakan ritual ziarah langsung di lokasi makam para sultan, di antaranya Sultan Abdul Azis Al Mulaqhab Assultan Alaiddin Djohan Syah yang diperkirakan meninggal pada tahun 549 Hijriah.

Kompas TV Di rumah sakit umum daerah Dokter Zainul Abidin, sebagian besar korban mengalami luka bakar 50 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com