Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2018, 06:14 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Minuman keras oplosan memakan banyak korban. Kasus terakhir, 23 orang di Bandung meninggal setelah menenggak miras oplosan jenis ginseng. 

“Semua saya perintahkan lakukan razia bekerjasama dengan BPPOM, semua lakukan yang ilegal-ilegal kita sikat semua,” ujar Kapolda Jabar, Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (9/8/2018).

Seperti diketahui, berdasarkan laporan RSUD Cicalengka dan RSUD Majalaya, korban meninggal akibat miras oplosan sebanyak 23 orang. Sementara di Kota Bandung sendiri terdapat tiga orang yang meninggal akibat miras oplosan tersebut.

Untuk mengetahui kandungan dalam miras oplosan, kepolisian mengambil contoh miras dan kemudian menguji lab kandungan miras tersebut.

“Nanti kita cek kandungan alkoholnya apalagi ini dicampur dengan zat lainnya,” kata Agung.

(Baca juga : Korban yang Tewas Akibat Miras Oplosan Bertambah Jadi 23 Orang )

Menurutnya, miras ini merupakan minuman ilegal yang tidak memiliki izin kesehatan. “Kemasan saja tidak ada izin kesehatan, ngarang-ngarang saja ini,” tuturnya.

Pihaknya menegaskan, bagi siapapun yang menjual miras oplosan dan ilegal maka pihaknya tak segan untuk menindak tegas penjual tersebut. “Kita akan proses hukum,” katanya.

Meski begitu, pihaknya sangat prihatin terhadap masyarakat yang masih mempercayai miras oplosan dengan iming-iming nama minuman ginseng itu.

“Kita prihatin masyarakat kita masih tergoda. Saya imbau kepada masyarakat kalau memang membeli minuman, belilah minuman yang sehat lah, jangan iming-iming ginseng tapi hasilnya membahayakan. Saya kira ini kedok saja, nanti hasil lab yang akan tentukan,” tuturnya.

(Baca juga : Banyak Korban Tewas Miras Oplosan, Ini Efek Alkohol Pada Tubuh )

Menanggapi adanya korban miras oplosan tersebut, polrestabes Bandung dan jajaran melakukan razia secara serentak dan berhasil mengamankan 3.000 botol miras minola ginseng dan 25 galon miras. Tak hanya itu, penjual miras berinisial A pun diamankan.

Kompas TV Tren konsumsi miras oplosan atau minuman beralkohol ilegal menunjukkan peningkatan drastis dalam kurun satu dasawarsa terakhir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com