Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donasi untuk Pasutri Lansia yang Anaknya "Down Syndrome" Berjumlah Total Rp 209,9 Juta

Kompas.com - 05/04/2018, 06:53 WIB
Dani Julius Zebua,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sepasang pasangan suami istri lanjut usia pengantar sekolah anaknya yang down syndrome dari Dusun Anjir, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, ini mengundang simpati luar biasa dari para pembaca Kompas.com.

Hernowo (60) dan Kamilah (61) merupakan suami istri lansia yang sehari-hari mengantar Wahyu Heri Setiyawan (13) ke Sekolah Luar Biasa Negeri 1 di Kecamatan Panjatan, Kulon Progo.

Sebanyak 952 donor dari seluruh negeri mengumpulkan Rp 209,9 juta hanya dalam tempo 4 hari. Donasi itu terkumpul hingga 210 persen dari target awal di situs kitabisa.com. Kompas.com mengampanyekan pengumpulan dana ini dalam tenggat waktu 15 hari.

Setelah melampaui hingga dua kali lipat dari target donasi, penggalangan dana pun resmi ditutup pada Rabu (4/4/2018). Kompas.com menutup donasi meski menyisakan waktu 11 hari.

Kepala Dukuh Anjir, Saifudin, mengaku terkejut sekaligus menyambut gembira atas dana yang terus terkumpul hingga sangat besar. Ia mengaku sangat menghargai perhatian banyak orang bagi warganya yang dirundung kesulitan hidup.

Baca juga: Suami Istri Lansia Ngontel Setiap Hari dari Hutan ke Kota Antar Anaknya yang Down Syndrome ke Sekolah

“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan bagi warga kami. Bantuan yang saya lihat (dan tersebar) di FB sudah lebih dari Rp 200 juta sekian. Saya terima kasih sekali atas perhatian dari Kompas.com dan pembaca. Ini adalah jalan dari Allah SWT dan rezeki bagi Wahyu,” kata Saifudin, Selasa (2/4/2018).

Pembaca dari seluruh negeri menyumbang mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 5.000.000 bagi Hernowo dan Kamilah. Mereka tersentuh pada semangat dan kesabaran para penjual kayu bakar dan pencari rumput untuk kambing asal Dusun Anjir ini.

Keduanya tidak lelah mengantar Wahyu yang menderita keterbelakangan mental ke SLBN 1 di Panjatan.

Selama 5 tahun belakangan ini, Hernowo mengayuh sepeda onthel hingga belasan kilometer dari rumah ke sekolah. Kamilah juga ikut serta untuk menjaga Wahyu agar tidak terjatuh dari sepeda.

Kisah ini membangkitkan belas kasih hampir 1.000 donatur dari seluruh negeri. Hampir semua donatur tidak menonjolkan identitas diri alias anonim.

Sambil memberi donasi, mereka berpesan agar Hernowo dan Kamilah tidak pernah menyerah atas keadaan ini. Mereka juga mengharapkan agar Wahyu bisa mandiri seperti harapan kedua orangtuanya lewat pendidikan SLB.

Baca juga: Terus Mengalir, Bantuan untuk Suami Istri Lansia dan Anaknya yang Down Syndrome

Karena keteguhan hati keduanya, Wahyu nyaris tidak pernah membolos. Bahkan hujan pun siap diterobos oleh mereka.

“Ini jas hujan (dalam kantong plastik). Kok pas keluar rumah wis (sudah) mendung,” kata Kamilah beberapa waktu lalu saat berangkat sekolah.

Kompas.com mengampanyekan perjuangan Hernowo-Kamilah ini lewat Kitabisa.com pada 30 Maret 2018. Kitabisa.com merupakan situs penggalangan dana bagi siapa saja yang memerlukan bantuan.

Banyak orang yang sudah terbantu karena uluran tangan orang entah dari mana. Hernowo, Kamilah, dan anak mereka, Wahyu, adalah salah satunya.

Kompas.com mengajak netizen dan pembaca setianya untuk ikut membantu keluarga ini agar bisa mengalami perbaikan kualitas hidup.  

Kini dana telah terkumpul siap digunakan untuk pembelian kendaraan, renovasi rumah, mendukung pendidikan Wahyu, serta sebagian untuk modal usaha.

Baca juga: Lansia dengan Anak Down Syndrome Dapat Bantuan Kambing dari Komunitas Pesepeda

Kompas TV Anak dari sepasang suami istri tersebut menderita down syndrome.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com