Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sipir Aniaya Tahanan, Ratusan Napi Kolaka Ngamuk

Kompas.com - 29/03/2018, 16:25 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOLAKA, KOMPAS.com – Ratusan narapidana yang ada di Rumah Tahanan Kelas II B Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara, Kamis (29/3/2018) pagi mengamuk. Mereka berusaha menjebol pagar besi pengaman yang ada di dalam rumah tahanan.

Reaksi yang berlebihan ditunjukkan para narapidana ini lantaran seorang sipir berinisal Z menganiaya lima tahanan, yakni S, W, H, B, A. Satu dari lima tahanan, S, mengalami pendarahan di bagian kepala.

Melihat ulah sipir yang tidak terkendali, tahanan di sekitar blok B Rutan Kelas II B Kolaka berteriak dan mengejejar sang sipir.

Tidak puas sampai di situ, para narapidana mendobrak jeruji besi untuk mengejar sipir. Sedangkan napi lainnya berusaha memanjat terali besi.

(Baca juga : Narapidana Paedofil Tewas Dibunuh Rekan Satu Selnya )

Kepala Rumah Tahanan Kelas II B Kolaka, Abbas mengakui, salah satu sipir bertindak berlebihan. Namun Abbas enggan merinci bentuk pelanggaran yang dilakukan sipir hingga memicu kericuhan.

“Ada salah satu dari sipir kami yang memang bertindak berebihan kepada penghuni lapas yang membuat pelanggaran. Dan tindakan itu tidak dibenarkan. Saat ini sipir berinisal Z ini sudah diproses pihak yang berwajib,” ujarnya, Kamis (29/03/2018).

Melihat kondisi tahanan yang sudah tidak terkendali, Abbas melaporkan dan meminta bantuan Polres Kolaka. Tak berapa lama, sekitar 150 orang polisi mendatangi Rutan Kolaka untuk melakukan pengamanan.

Kapolres Kolaka, Didik Supranoto menjelaskan, setelah pihaknya melakukan pengamanan, penghuni lapas kembali tertib.

 

(Baca juga : Pakai Gergaji dan Sarung, 7 Narapidana Lapas Binjai Kabur)

“Setelah kita turun langaung ke lapas, para penguhuni lapas kembali tertib. Adapun sipir yang melakukan pemukulan terhadap narapidana akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, sipir berinisal Z tengah berada di Polres Kolaka untuk menjalani pemeriksaan. 

Kompas TV Para aktivis menduga praktik yang terjadi dilatar-belakangi adanya pungutan liar yang dilakukan pengelola Lapas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com