Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujud Nyata Demokrasi dan Harapan Baru Warga di Kampung Perbukitan Karst

Kompas.com - 12/02/2018, 16:43 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


GROBOGAN, KOMPAS.com - Siang itu, Sabtu (10/2/2018), cuaca yang menyelimuti Dusun Selojari Atas, Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tak begitu panas.

Meski demikian, hawa adem sedikit terasa menyentuh kulit lantaran kampung terpencil ini berlokasi di dataran tinggi perbukitan karst.

Rimbunnya pepohonan yang tumbuh di kawasan ini juga semakin menambah suhu di lingkungan permukiman menjadi teduh.

Sekitar pukul 13.00 WIB, dimulai hajatan di RT 03 RW 03, suatu permukiman di pegunungan Kendeng Utara. Ratusan warga berkumpul di halaman depan rumah sederhana milik seorang warga setempat. 

Ya... sebuah pesta demokrasi tengah berlangsung di sini. Unik memang, karena tak lazim seperti perhelatan umum lainnya. Tak segempar seperti pemilihan presiden ataupun gubernur, tetapi sarat akan makna.

Warga menggelar pemilihan langsung ketua rukun tetangga (RT) yang dikemas ala pencoblosan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Tersedia tempat pemungutan suara (TPS), sejumlah petugas selayaknya tim Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan bilik suara.

Baca juga: Pemilihan Ketua RT/RW Pun Digelar Serentak Se-Kota Makassar

Pemungutan suara juga nyaris tak ada bedanya dengan tata cara pencoblosan pilkada. Satu per satu warga yang telah terdaftar sebagai pemilih mengantre untuk menunjukkan identitas kepada petugas di pintu masuk TPS.

Setelah tercatat, para pemilih dipersilakan duduk untuk menunggu giliran panggilan dari petugas melalui pengeras suara. Petugas memanggil pemilih berdasarkan urutan kedatangan untuk diberikan surat suara. 

Pemilih selanjutnya masuk bilik suara dan mencoblos surat suara yang terlampir gambar pasangan calon ketua RT. Surat suara yang sudah dicoblos dimasukkan ke kotak suara. Pemilih kemudian menuju meja tinta untuk menandai jari dengan tinta.

Sebuah percontohan kecil upaya warga untuk memberi kebebasan terhadap seseorang dalam menentukan sosok pemimpin yang dinilainya patut dijadikan suri tauladan. Mereka berpartisipasi langsung menunjuk pemimpin harapannya.

Baca juga: RT/RW Wajib Laporkan Penggunaan Dana Operasional Tiap 6 Bulan

Suasana pemilihan ketua RT ala pencoblosan pilkada di RT 03 RW 03, Dusun Selojari Atas, Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2018).?KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto Suasana pemilihan ketua RT ala pencoblosan pilkada di RT 03 RW 03, Dusun Selojari Atas, Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2018).?

Kali pertama terjadi

Kepala Desa Selojari, Ummu Wastiyah, menyampaikan, kegiatan seperti ini baru kali pertama digelar di wilayahnya. Pemilihan ketua RT yang dilaksanakan ala pencoblosan pilkada ini muncul atas gagasan warga sendiri.

Pihak desa pun mewujudkan keinginan warga karena secara tak langsung justru menanamkan pendidikan politik yang jujur dan adil dalam kebersamaan serta kesamaan tujuan.

"Ada 150-an pemilih yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu. Petugas yang diterjunkan dalam pemilihan ketua RT ini adalah para remaja. Hari ini mereka semua berkumpul membiasakan arti demokrasi sesungguhnya. Apalagi tahun ini adalah tahun politik. Ini sejarah dan pertama kali di desa kami, bahkan baru pertama kali di Grobogan," ungkap Ummu yang menyaksikan proses pemungutan suara.

Pergantian ketua RT di RT 03 RW 03, Dusun Selojari Atas, Desa Selojari, ini terpaksa digelar akibat Sutomo (68) mengundurkan diri dari jabatan yang telah diembannya selama lebih dari 24 tahun. 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com