Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Ambles di Gunung Kidul Meluas, Warga Diimbau Bikin Saluran Air

Kompas.com - 07/02/2018, 16:34 WIB
Markus Yuwono,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul, Yogyakarta, akan melakukan kajian terhadap amblesnya tanah yang terjadi di beberapa lokasi. Warga diimbau untuk membuat saluran air untuk mencegah meluasnya lokasi tersebut.

Dari pantauan, petugas dari BPBD langsung melakukan pemeriksaan tanah di lokasi amblesnya tanah di Dusun Pringluwang, Desa Bedoyo, Ponjong. Selain itu, petugas dari kepolisian Sektor Ponjong memasang garis polisi baru untuk mencegah masuk ke sekitar lubang.

Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gunungkidul, Handoko mengatakan, pihaknya mendatangi lokasi untuk mengetahui kondisi terakhir amblesan tanah di Kecamatan Ponjong.

"Kami melakukan checking lapangan untuk mengetahui apa yang dilakukan ke depannya. Karena ini masih kejadian awal nanti akan dilakukan pengkajian apa yang harus dilakukan," katanya di lokasi tanah milik Suyatmi, Rabu (7/2/2018).

(Baca juga: Soal Lubang dan Tanah Ambles di Gunungkidul, Begini Kata Ahli Geologi UGM)

Dia menuturkan, berdasarkan keterangan pemilik lahan, luasan lahan yang mengalami amblesan semakin melebar. Hal ini, menurut dia, merupakan fenomena biasa di tanah karst, karena di dalamnya terdapat rongga yang berasal dari sungai bawah tanah.

"Ponor (satu fitur karst permukaan dimana air dapat masuk ke dalam sistem jaringan air bawah permukaan) mengalami amblesan dan menyebabkan tanah di atasnya ambles," ungkapnya.

(Baca juga: Air di Danau Sedalam 60 Meter di Gunung Kidul Mendadak Habis dalam 2 Jam

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya meminta kepada pemilik lahan untuk membuat drainase agar air yang berada di sekitar area lahan pertanian tidak masuk ke dalam.

"Jangan sampai masuk ke dalam karena air bisa menggerus dinding dan akan melebar," tuturnya.

Sementara itu, Suyatmi mengatakan, sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui apa yang harus dilakukan. Untuk beraktivitas di sekitar lokasi pun belum bisa dilakukan karena masih takut. Biasanya di lokasi ditanami jagung, kacang tanah dan padi, namun kali ini tidak bisa dilakukan.

"Untuk beraktivitas di lokasi saya tidak berani karena takut ambles," ucapnya.

Kapolsek Ponjong Kompol Tri Pujo Santoso mengatakan, pihaknya memasang garis polisi baru untuk mencegah warga masuk ke lokasi.

"Selain memasang garis polisi, kami juga memerintahkan Bhabimkamtibmas untuk menyambangi lokasi terutama saat hujan deras. Hal ini untuk memastikan warga tidak beraktivitas di sekitar lokasi," pungkasnya.

 

Kompas TV Bukit setinggi 200 meter di Desa Tegal Rejo Gunung Kidul longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com