Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Lubang dan Tanah Ambles di Gunungkidul, Begini Kata Ahli Geologi UGM

Kompas.com - 06/02/2018, 20:04 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah lubang muncul di tanah karst Gunungkidul, Yogyakarta, dalam beberapa waktu terakhir sebagai akibat tingginya curah hujan. Masyarakat diimbau untuk membuat saluran air sehingga air tidak menggenang di suatu lokasi. 

Dalam tiga bulan terakhir, menurut catatan Kompas.com, beberapa lubang yang muncul atau meluas di antaranya terjadi di Luweng Blimbing, Kecamatan Semanu; Ngondel Kulon, Desa Krambilsawit, Kecamatan Saptosari; kolam ambles di Padukuhan Petoyan, Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari; dan munculnya lubang di telaga Mboromo Dusun Trowono A, Karangasem, Kecamatan Paliyan.

Menanggapi fenomena ini, ahli geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Wahyu Wilopo, menyampaikan, amblesnya tanah karena tingginya curah hujan di Gunungkidul mengakibatkan air berkumpul di satu titik, dan di bawahnya kebetulan terdapat rongga yang berasal dari aliran sungai bawah tanah.

"Sinkhole kan biasanya di bawah ada rongga entah sungai bawah tanah atau goa, lalu erosi, karena air mengumpul di situ. Dari atas terdorong beban air yang berat masuk sehingga menimbulkan lubang atau amblesan," kata Wahyu saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/2/2018).

Baca juga: Ambles, Ladang Milik Warga Berubah Menjadi Lubang Besar

Dari beberapa kali penelitiannya di Gunungkidul, wilayah yang berpotensi munculnya lubang amblesan berada di wilayah bagian tengah dan selatan.

"Kalau yang di Gunungkidul tengah dan selatan, zonasi batu gamping," ucapnya.

Wahyu mengatakan, untuk mencegah dan mengatasi masalah itu memang cukup sulit. Masyarakat bisa membuat drainase untuk mengurangi air berkumpul di suatu tempat.

"Masyarakat bisa membuat drainase untuk mencegah air berkumpul di wilayah rendah atau cekung. Kalau wilayah rendah, airnya akan berkumpul terus. Jika di sana ada goa atau sungai bawah tanah maka terjadi amblesan," tuturnya.

Kompas TV Bencana tanah ambles terjadi di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Lapangan sepak bola milik warga mengalami tanah ambles dengan kedalaman 2 meter lebih. Tanah ambles di Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang ini sudah berlangsung satu pekan ini. Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Semarang menyebabkan tanah ambles terus bertambah. Empat rumah warga juga rusak parah. Bahkan, satu rumah warga terpaksa dibongkar karena sudah roboh. Kerusakan umumnya terjadi pada fondasi rumah, tembok retak-retak, serta bangunan miring. Warga khawatir hujan deras masih diikuti tanda-tanda pergerakan tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com