Sementara itu, Kepala BKB Marsis Sutopo menuturkan, proyek ini lebih kepada proyek nonfisik yang diproyeksikan sebagai upaya konservasi Candi Borobudur pada masa yang akan datang.
Marsis menyebut, hal ini penting karena mandala Buddha terbesar di dunia ini terus menghadapi lingkungan yang mengancam kelestariannya.
Ancaman-ancaman itu datang dari lingkungan alam, seperti hujan, panas, dan kelembaban, serta dari makhluk hidup seperti dari binatang sampai tumbuhan.
Belum lagi ancaman bencana erupsi gunung merapi dan ulah manusia sendiri.
"Jadi, proyek peningkatan kapasitas ini penting karena Candi Borobudur juga membutuhkan upaya kuratif untuk konservasi jangka panjang. Upaya kuratif tentu membutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten," tutur Marsis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.