Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelajar Perbatasan Semarang-Demak Bertaruh Nyawa Demi Sekolah

Kompas.com - 26/10/2017, 06:47 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Lantaran jembatan Sunut tengah diperbaiki sejak dua bulan lalu, praktis warga tidak bisa melewati jembatan tersebut. Beruntung saat ini sedang musim kemarau sehingga debit air menyusut dan sungai bisa diseberangi dengan mudah.

"Pekan lalu sempat banjir, terpaksa orangtua menyeberangkan. Ada juga yang anaknya tidak masuk sekolah," kata Budi.

Saat banjir sepekan lalu, permukaan air di sungai naik setinggi satu meter. Maka orangtua di Dusun Sapen maupun Dusun Borangan memiliki tambahan pekerjaan. Yakni menyeberangkan anaknya melewati sungai Jragung.

Hal ini, sambung Budi, sangat merugikan masyarakat. Karena waktu untuk bercocok tanam di ladang banyak tersita untuk menyeberangkan anaknya berangkat sekolah.

"Saat jam pulang sekolah, kami juga menunggu bersama para orangtua lainnya membantu menyeberangkan," katanya.

(Baca juga : Renovasi Jembatan Sunut Terkendala Pengecoran Jalan)

Nur Budi sama seperti warga lainnya. Saat sungai banjir sepekan lalu, dirinya juga harus menggendong anaknya, Nanda Rahma (16), yang bersekolah di SMAN Guntur, Demak.

"Terus sepeda motornya diangkat bertiga,” ujar Budi.

Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Totit Oktoriyanto, perbaikan jembatan ini meliputi pengantian gelagar baja sehingga gelagar berikut lantai jembatan yang terbuat dari papan kayu harus dibongkar.

Rencananya lantai jembatan nantinya akan dicor, bukan kayu seperti sebelumnya. Sementara pilarnya masih menggunakan tiga pilar lama.

Selain itu di kanan kirinya akan dipasang railing atau pembatas untuk mengantisipasi kejadian orang terjatuh.

"Kami khawatir nanti setelah jembatan diperbaiki jadi lebih bagus malah tidak hati-hati, sehingga kita minta dipasang wiremesh sekitar 60 sentimeter," kata Totit.

Warga Sapen dan Borangan nampaknya harus bersabar dengan kondisi ini paling tidak sampai akhir tahun ini. Sebab perbaikan jembatan dengan alokasi anggaran Rp 700 juta dari APBD ini ditargetkan bisa dilewati kendaraan Desember 2017.

"Kemarin pengiriman konstruksi sempat terkendala menunggu cor beton jalan di Demak cukup umur," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com