Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Minta Penerapan Larangan Cantrang Ditunda

Kompas.com - 17/10/2017, 12:31 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JEPARA, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap pembagian alat tangkap ikan ramah lingkungan pengganti cantrang bisa segera dibagikan kepada seluruh nelayan di Jawa Tengah.

Pembagian alat tangkap ikan diharapkan diterima nelayan sebelum berlakunya larangan penggunaan cantrang pada akhir tahun ini, sesuai Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) nomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan Penggunaan Cantrang.

Saat ini, KKP baru membagikan 2.341 alat tangkap ikan kepada nelayan di Jawa Tengah. Sedangkan, ada 6.000 kapal milik nelayan di Jawa Tengah yang menggunakan cantrang sebagai alat tangkap.

Ganjar sempat mengajukan penundaan pemberlakukan pelarangan cantrang di Jawa Tengah kepada Menteri Susi Pudjiastuti. 

Baca: Cerita Menteri Susi Soal Ikan Kakap Merah yang Menghilang

Ia meminta aturan tak serta merta berlaku untuk seluruh nelayan bila pembagian alat tangkap ikan pengganti cantrang belum dibagikan hingga akhir tahun ini.

"Menurut Saya, harus ada toleransi ya kalau enggak kasihan mereka. Saya sudah bicara dengan Bu Susi karena itu (pembagian alat tangkap) gradual maka harus ada ketentuan. Ada yang sudah dan yang belum harus mendapat toleransi, kan datanya ada," ujar Ganjar saat ditemui di Jepara, Jawa Tengah, Senin (16/10/2017).

Hingga kini, Pemerintah Jawa Tengah terus menyosialisasi larangan tersebut ke seluruh wilayah pesisir. Selain itu, Jawa Tengah juga mendampingi nelayan melalui pelatihan penggunaan alat baru tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berdialog dengan sejumlah nelayan dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (16/10/2017).DAVID OLIVER PURBA/ KOMPAS.com Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berdialog dengan sejumlah nelayan dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (16/10/2017).

Selain itu, pelatihan kelembagaan juga diberikan kepada nelayan. Tujuannya, nelayan dapat memanfaatkan berbagai peluang usaha yang berpotensi menguntungkan. Misalnya, membuka bisnis umpan alami yang dapat menambah pendapatan nelayan.

"Sebenarnya bisa menjadi bisnis baru. Kenapa enggak membuat semacam koperasi, membuat  pakan bersama dan setelah itu digunakan bersama-sama. Yang seperti itu pemerintah siap (membantu)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com