Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulap Ban Bekas Jadi "Sofa Bakpao", Joko Kewalahan Layani Pesanan

Kompas.com - 08/10/2017, 17:48 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Untuk membuat sofa bakpao ini kelihatannya cukup mudah. Mula-mula ban bekas dibersihkan dan dicari yang ukurannya sama. Selanjutnya dikasih penutup dari kayu di kedua sisinya. Kemudian seluruh permukaan ban dilapisi dengan spons.

Sebagai finishing ditutup dengan bahan vinil oscar yang dijahit dengan ketelitian dan diberikan kaki-kaki dari besi yang sangat kokoh.

"Ban yang kami pakai rata-rata ring 13, 14 dan 15. Sementara sandarannya kita pakai ban vario," imbuhnya.

Salah seorang konsumen, Nur Yuliyanto (38) warga Ungaran yang datang ke rumah Joko sengaja memesan satu set kursi ban modifikasi ini.

Nur mengaku tahu tentang sofa bakpao ini dari rekan-rekannya yang mengunggahnya ke media sosial.

Ia tertarik lantaran sofa bakpao ini mempunyai warna yang cukup mencolok dan unik.

"Saya berusaha mencarinya karena unik dan cantik. Apalagi kita bisa memesan warna sesuai kesukaan dan harganya lebih murah dari yang ada di pasar online," kata Nur.

Kembali menurut keterangan Joko, harga yang dipatok untuk sofa bakpao ini cukup terjangkau. Satu set yang terdiri dari dua kursi bundar non sandaran dan satu meja dihargai Rp 1 juta. Sementara untuk satu set paket empat kursi non sandaran dan satu meja dibanderol Rp 1,5 juta

"Kalau yang ada sandarannya paket dua kursi kami jual Rp 1,1 juta, kalau yag paket empat kursi sandaran Rp 1,8 juta," jelasnya.

Joko mengaku dengan mematok harga yang relatif murah ini, keuntungan yang ia dapat tidak banyak setelah dipotong biaya dan ongkos produksi.

"Kalau beli eceran harganya mulai Rp 300 ribu dan meja mulai Rp 350 ribu," imbuhnya.

Saat ini Sofa ban bekas telah merambah hotel dan kafe. Bentuknya yang unik dan kombinasi warna vinil yang menarik menjadikan sofa ini menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan mebel terutama untuk rumah-rumah dengan bentuk minimalis.

"Pesanan datang dari Malang, Lamongan, Yogya dan kota-kota lainnya. Mereka tahu dari internet," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com