Sapi Jateng Lampaui Target Nasional, Ganjar Ingin Petani Juga Untung

Kompas.com - 05/10/2017, 09:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis

BOYOLALI, KOMPAS.com - Provinsi Jawa Tengah pada tahun ini telah menghasilkan sapi indukan wajib bunting dengan perolehan yang melebihi ekspektasi.

Dari target awal 515.000 ekor, sapi yang dihasilkan sudah melampaui level tersebut, dan diprediksi akan mencapai 600.000 ekor hingga akhir tahun.

Hasil yang ditujukan guna memenuhi kebutuhan sapi secara nasional tersebut dipandang oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo harus pula menguntungkan para peternaknya.

"Bagaimana mendorong agar cara beternak bisa menguntungkan peternak," ujar Ganjar saat menghadiri Kontes Ternak dan Gelar Potensi Peternakan di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (4/9/2017).

Program upaya khusus (upsus) sapi indukan wajib bunting (siwab) memang tengah diintensifkan oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2017 ini.

Sejumlah daerah ditargetkan mampu memenuhi program upsus siwab dengan menghasilkan sapi indukan bunting.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Waryanto mengatakan bahwa siwab di Jawa Tengah hingga Oktober ini sudah mencapai 112 persen dari target awal.

"Sampai akhir tahun masih ada waktu 100 hari target, dan diprediksi akan melampaui hingga 130 persen. Target ini akan menjadi target pemenuhan nasional," ujar Agus dalam acara yang sama.

Opitimisme itu dilatarbelakangi besarnya jumlahnya peternak yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah. Tercatat, di Jawa Tengah terdapat 7 juta peternak yang membentuk 7.048 kelompok peternak.

Keyakinan itu juga didasari pendampingan teknologi yang dilakukan petugas dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap para peternak.

Petugas membantu mempercepat pengembangbiakan sapi, antara lain melalui kawin suntik. Petugas pun turut memantau kualitas sapi-sapi tersebut.

Pendampingan yang telah dilakukan terbukti mampu meningkatkan produksi daging sapi di Jawa Tengah.

Setiap tahunnya, Jawa Tengah surplus daging sapi hingga 200.000 ton. Surplus ini kemudian dibagikan ke daerah-daerah se-Jabodetabek.

Selain sapi, Jawa Tengah juga menghasilkan domba dan kambing, rata-rata 2 juta domba dan 4 juta kambing setiap tahun.

"Kalau ini bisa didata dan dikelola, maka diharapkan peternak-peternak bisa mendapat nilai tambah. Makanya perlu pelatihan dan pendampingan," ujar Ganjar.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com