PURWOREJO, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta promosi pariwisata di berbagai daerah mesti ditingkatkan. Pariwisata diproyeksikan menjadi sektor andalan yang bisa menyokong pertumbuhan ekonomi tiap daerah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan sejumlah daerah di provinsi itu memiliki obyek wisata potensial. Sayangnya, pengelolaan dan pemasaran obyek wisata belum optimal.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memasarkan obyek wisata adalah dengan mempromosikan melalui media sosial.
"Kalau bisa kembangkan media sosial, kirim foto lalu dikomentari dan yang lain akan ikut. Jangan takut dikritik, terus bekerja," ujar Ganjar saat menghadiri Festival Bogowonto di Desa Jogoboyo, Purwerejo, Jawa Tengah, Minggu (1/10/2017).
Ia mengaku selama dua pekan berkeliling ke sejumlah daerah menemukan banyak potensi pariwisata yang belum dikelola dengan profesional.
Bukit Tanggeban di Pemalang, salah satunya contohnya. Ganjar mengapresiasi keberanian anak muda di daerah itu untuk mengelola obyek wisata dengan kreatifitas yang mereka miliki.
Baca: Bukit Tangkeban, Panorama Menakjubkan di Kaki Gunung Slamet
Ia menyarankan promosi Bukit Tanggeban mesti digenjot. Supaya, ia melanjutkan, obyek wisata itu dikenal rakyat Indonesia, bahkan seluruh dunia.
"Desa-desa lagi gila dengan Bumdes (badan usaha milik desa) dan paling menarik adalah untuk pariwisata. Indonesia mau berharap dari minyak (nantinya) habis, dari hutan (sudah) gundul, ekonomi nantinya ya pariwisata," ujar Ganjar.
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah mencatat, hingga Agustus 2017, terdapat 551 lokasi wisata.
Jumlah ini naik dibandingkan 2016 yang hanya tercatat 477 lokasi. Wisata buatan seperti wisata kesenian mendominasi daya tarik wisata di Jawa Tengah. Posisi kedua yakni wisata alam.
Pemerintah Jawa Tengah menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 38 juta orang pada 2017. Target itu lebih tinggi dibandingkan 2016 yang hanya sebanyak 37,8 juta wisatawan.
Festival Bogowonto
Festival Bogowonto merupakan wisata kesenian yang diadakan Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan mengambil unsur air sebagai filosofi kehidupan yang harus terus dijaga.
Mengenakan pakaian adat berwarna merah jambu serta ikat kepala dan syal bermotif batik, Ganjar ikut berjalan bersama masyarakat dalam acara Iring-iringan Grebeg Clorot.