Ganjar Tantang Seorang Mahasiswa Bangun Rumah Rp 10 Juta

Kompas.com - 04/10/2017, 15:20 WIB
David Oliver Purba

Penulis

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menantang seorang mahasiswa untuk merenovasi sebuah rumah tidak layak huni di Desa Margosukan, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tantangan itu diberikan ketika Ganjar menjadi pembicara dalam sebuah seminar di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (4/10/2017).

Saat itu, Ganjar memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. Kemudian, salah satu mahasiswa IAIN dari Fakultas Perbankan Syariah, Kharisma, menanyakan cara agar mahasiswa bisa berkontribusi dalam pembangunan.

"Kamu kira-kira punya kemampuan apa? Atau ada hal yang membuat hatimu resah kok pemerintah ini enggak bisa menyelesaikan permasalahan ini ya?" ujar Ganjar.

Kharisma mengatakan bahwa dia memiliki komunitas untuk membantu warga miskin.

Dia mendapati bahwa di dekat tinggalnya terdapat sebuah rumah tidak layak huni (RTLH) yang ditempati oleh suami istri berusia lanjut.

Kondisi rumah yang terletak di Jalan Pandawa Gang Arjuna RT 2 RW 2 Margosukan, Gumpang, Sukoharjo, itu sudah reyot dengan bangunan berbahan kayu yang sudah lapuk karena dimakan rayap.

Menurut Kharisma, sehari-hari, kakek pemilik rumah berprofesi sebagai penarik becak.

Ganjar yang mendengarkan penjelasan mahasiswa tersebut kemudian terlihat berpikir sejenak. Ia lantas berpesan kepada mahasiswa itu dan komunitasnya untuk mendatangi rumah tersebut esok pagi.

"Bilang sama mbah-mbah itu, kalian mau gotong royong, mau bangun rumahnya. Nanti dimodali Rp 10 juta, kamu cari tukang, batu, pasir, kamu jadikan Rp 10 juta itu rumah. Jenengan (kamu) siap enggak?" ujar Ganjar.

Rumah itu menurut Ganjar harus layak huni dengan syarat minimal memiliki ventilasi, bertembok, serta punya sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK).

"Siap, Pak," jawab Kharisma yang diikuti tepuk tangan dan sorakan para mahasiswa lain yang hadir di tempat tersebut.

Rehabilitasi rumah tidak layak huni merupakan salah satu program pengentasan masyarakat miskin yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dengan anggaran rehabilitasi Rp 10 juta per rumah.

Pada 2017, Pemprov Jawa Tengah menaikkan target jumlah rehabilitasi RTLH sebanyak 20.027 rumah. Jumlah itu meningkat jauh dibanding target jumlah RTLH pada 2016 yang sebanyak 3.601 rumah.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com