KARANGASEM, KOMPAS.com - Masyarakat Bali menggelar persembahyangan di Pura Besakih pada Rabu (20/9/2017). Persembahyangan ini dilakukan dalam prosesi prosesi Ngaturang Bhakti “Panglempana”.
Hal itu bertujuan untuk meminta peneduh agar Gunung Agung tidak meletus dan masyarakat Bali diberikan keselamatan.
Hadir dalam persembahyangan ini Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama istri Ayu Pastika, jajaran Organisasi pemerintah daerah.
Persembahyangan dilakukan di tujuh pura yang berada di kawasan Pura Besakih, yakni Pura Girikusuma, Pura Dalem Puri, Pura Bangun Sakti, Pura Goa Raja, Pura Riwa Tengen, Pura Penataran Agung, dan Pura Pengubengan.
Baca juga: PVMBG: Warga Radius 6 Km Gunung Agung Harusnya Sudah Diungsikan
Pastika mengatakan prosesi ini sebagai salah satu upaya untuk memohon keselamatan dari ancaman bencana meletusnya Gunung Agung. "Semoga letusan itu tidak terjadi," katanya seusai sembahyang.
"Pemerintah sudah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi," tambah dia.
Pastika sudah meminta seluruh BPBD di Bali untuk membantu kesiapan logistik. Sejauh ini semuanya sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan 50.000 jiwa masyarakat yang mungkin terdampak di radius 6 km.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik. "Kepanikan justru akan membuat masyarakat terhanyut dengan berita tidak jelas," kata Pastika.
Sementara terkait wisatawan Pastika menyebutkan, tidak akan terganggu. Pasalnyadalam kondisi terburuk daerah terdampak Gunung Agung tidak terlalu jauh, yakni sekitar radius 10 km.
Rencananya pada Kamis besok Pastika akan keliling utuk mengecek kembali kesiapan dan memantau perkembangan aktivitas Gunung Agung.