KARANGASEM, KOMPAS.com - Meningkatkannya aktivitas vulkanik Gunung Agung, Karangasem, Bali mulai berdampak pada aktivitas warga setempat. Salah satunya terjadi di SD 4, Desa Subudi, kecamatan Selat, Karangasem.
Seluruh siswa di sekolah ini memilih meliburkan diri karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terlebih letak sekolah tersebut berada di dalam area radius 6 km dari puncak Gunung Agung.
Salah satu staf pengajar di SD tersebut, I Made Pasma mengatakan, kondisi ini terjadi sejak Senin (18/9/2017) lalu. Dari pengakuan siswa, mereka tidak masuk atas permintaan orangtua masing-masing.
Tidak hanya meliburkan diri, para siswa bersama orangtuanya kemudian meninggalkan desa dan tinggal di tempat lebih aman. "Rata-rata mereka ke Klungkung dan Rendang untuk selamatkan diri," kata Pasma, Rabu (20/9/2017).
(Baca juga: Gubernur Bali: Jangan Lebay Beritakan Gunung Agung)
Total siswa SD tersebut sebanyak 106 orang. Sedangkan staf pengajar berjumlah 11 orang. Setelah siswa meliburkan diri, giliran para guru menyusul meminta izin tidak mengajar karena ada upacara.
"Kemarin semua gurunya masuk, tapi hari ini minta izin karena mau ada upacara," kata Pasma.
Sementara itu, bendesa desa adat Sugra, Jero Mangku Wayan Sukra mengaku hingga kini belum ada imbauan untuk menutup aktivitas sekolah, termasuk di SD 4 Subudi.
Namun, orangtua khawatir dengan situasi Gunung Agung yang terus berkembang. Akhirnya orangtua meminta anak-anak mereka tidak masuk sekolah.
"Sebenarnya belum ada imbauan menutup sekolah, tapi karena permintaan orangtua akhirnya murid-murid libur," tutupnya.