Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Jokowi Terima Aduan Warga soal Raisa Menikah hingga Jasad Mbah Mulyati Ditemukan Tinggal Tulang

Kompas.com - 12/09/2017, 11:59 WIB
Caroline Damanik

Penulis

Kompas TV Presiden Joko Widodo berhasil mengumpulkan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden ke- 5 Megawati Soekarnoputri.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku bahwa dirinya saat ini tidak memiliki telepon. Sebab banyak pihak yang menyadap pembicaraannya.

"Saya tidak punya telepon loh. Ora onok sing percoyo (tidak ada yang percaya) saya tidak punya telepon," katanya dalam pidatonya saat meresmikan Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Minggu (10/9/2017).

"Saya ini orang yang disadap seantero jagad loh!" tuturnya.

Megawati lalu menyebutkan sejumlah lembaga yang dikatakannya menyadap pembicaraannya. Mulai dari lembaga kepolisian, Badan Intelejen Nasional dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Jalan-jalan ke Kebun Bibit, Megawati Didampingi 3 Kandidat Cawagub Jatim


4. Jokowi: Saya Juga Dulu Anaknya Orang Enggak Punya...

Presiden RI Joko Widodo berharap bahwa keadaan ekonomi tidak menyurutkan semangat para orangtua untuk menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi.

Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya pun dulu berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, orangtuanya selalu berusaha keras agar anaknya bisa menemuh pendidikan yang tinggi.

"Saya dulu anaknya orang enggak punya. Tapi orangtua saya entah cari duit dari mana selalu sekolah di mana pun, disekolahkan," kata Presiden saat membagikan Kartu Indonesia Pintar di Lapangan Rajawali Kita Cimahi, Jawa Barat, Senin (11/9/2017).

"Jadi bukan tidak mungkin, dari putra-putri bapak ibu semuanya ada yang bisa jadi presiden, ada yang bisa jadi menteri, ada yang bisa jadi gubernur, bupati, wali kota, kenapa tidak," tambahnya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Kujang Naga Lubang 9, Pilihan Presiden Jokowi


5. Kronologi Tabrakan Avanza dan Accord yang Tewaskan Seorang Polisi

Dua orang tewas dalam kecelakaan maut antara Toyota Avanza dan Honda Accord di persimpangan Jalan KH Zainul Arifin-Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, mengakibatkan dua orang tewas, Minggu (10/9/2017) sekitar pukul 05.30 WIB.

Korban tewas adalah seorang polisi bernama Briptu Dedi Frengki Purba dan temannya, Norton Girsang (36). Keduanya adalah penumpang Honda Accord. Satu penumpang Honda Accord lainnya, Pandapotan Sianturi, kritis dan dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, penumpang Avanza, Enrico Benedict Gunawan (19) dan Fernando Wijaya (18) mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Siloam.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Cepat Kali Kau Pergi, Anakku...

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com