Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kujang Naga Lubang 9, Pilihan Presiden Jokowi

Kompas.com - 04/09/2017, 12:02 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Meski sudah lewat sepekan lebih, masih teringat Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat sunda berwarna ungu dalam acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Prahyangan 26 Agustus 2017 lalu.

Tidak hanya menggunakan pakaian adat sunda, Presiden Jokowi pun ternyata membawa sebilah kujang sebagai aksesoris.

Kujang yang dibawa Jokowi ternyata bukan kujang sembarangan. Kujang tersebut adalah salah satu pusaka yang dipinjam dari budayawan sunda sekaligus kolektor kujang Budi Dalton. 

"Salah satu teman yang mengurusi wardrobe pak Jokowi mencari informasi, nah, kebetulan dia minta sama saya menyiapkan kujang yang akan dipakai pak Jokowi di acara karnaval itu," ujar Budi kepada Kompas.com, Senin (4/9/2017). 

Budayawan Sunda Budi Dalton menunjukkan kujang naga lubang sembilan pilihan Presiden Joko Widodo saat Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 26 Agustus 2017 lalu.  KOMPAS.com/Putra Prima Perdana. Budayawan Sunda Budi Dalton menunjukkan kujang naga lubang sembilan pilihan Presiden Joko Widodo saat Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 26 Agustus 2017 lalu.
(Baca juga: Makna Kereta Pancasila yang Dinaiki Jokowi Saat Karnaval Kemerdekaan)

Budi mengaku tidak asal pilih memberikan kujang untuk Presiden Jokowi. Melalui ritual kecil, dua kujang naga terbaik miliknya kemudian diserahkan untuk dipilih Presiden Jokowi.  

"Malam itu saya mengadakan ritual kecil untuk bisa menentukan kujang yang mana yang bisa dipakai Pak Jokowi. Munculah dua kujang ini, kujang naga lubang tujuh dan sembilan. Terserah Pak Jokowi mau pakai yang mana," tuturnya. 

Jokowi pun memilih kujang naga lubang sembilan ketimbang kujang naga lubang tujuh. Budi mengatakan, kujang tersebut sangat cocok dipakai oleh Presiden Jokowi karena kujang naga memang dinilainya sangat tepat dipakai oleh seorang kepala negara.

Selain itu, lubang sembilan yang ada di belakang kujang menunjukan bahwa Presiden Jokowi adalah seorang pemimpin negara yang kalem dan tidak terlalu berapi-api. 

"Dia sudah ada di puncak kekuasan, tapi sudah tidak lagi main tunjuk, main perintah dengan berapi-api. Kalau dibilang cocok atau tidak menurut saya cocok. Kalau lubang tujuh itu cocoknya ke pangdam yang masih membara-bara. Presiden Jokowi juga paham tanpa melihat dia sudah tahu menunjuk yang mana. Saya pikir, anjeuna tos ngartos pisan (beliau sudah paham banget)," ungkapnya. 

 

 

Kompas TV Jokowi Hadir Dalam Acara Karnaval Kemerdekaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com