Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Tidak Terima PDI-P Disamakan dengan PKI

Kompas.com - 10/09/2017, 20:27 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kekesalannya kepada pihak-pihak yang menyamakan PDI-P dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Megawati menilai, tindakan itu merupakan upaya untuk menyerang partai yang tengah dipimpinnya itu.

"Beberapa waktu yang lalu saya juga bilang, kalau kita ini dihantam itu pasti dibilang, di-PKI-an. Yang namamya PDI-P itu PKI," katanya dalam pidatonya saat meresmikan kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Minggu (10/9/2017).

Ia lalu mempertanyakan alasan sejumlah pihak yang menyamakan PDI-P dengan PKI. Sebab, PKI sudah lama dibubarkan dan menjadi partai terlarang di Indonesia.

"Pertanyaan saya, (PKI) masih ada atau sudah dibubarkan. Sudah dibubarkan kan. Terus siapa yang bubarkan, yang bubarkan waktu zaman Presiden Soeharto. Lah kok sekarang PDI Perjuangan terus disamakan, saya nggak terima to," jelasnya.

Baca juga: Kegeraman Megawati atas Banyaknya Tudingan kepada Presiden Jokowi

Megawati menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak bisa disamakan dengan PKI. PDI Perjuangan merupakan partai yang sah dan legal dengan ideologi Pancasila.

"Jelas-jelas kita ini adalah partai yang sah. Yang legal secara hukum, konstitusional secara konstitusi," tegasnya.

Putri Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia itu menganggap, ada pihak-pihak yang ingin menjelekkan PDI Perjuangan dengan menyamakannya dengan PKI. Hal itu dilakukan karena PDI Perjuangan merupakan partai yang kerap meraih suara tertinggi pada ajang pemilihan.

"Kenapa kita dijelekkan, karena sampai hari ini suara kita sebagai partai di Indonesia tertinggi terus," ungkapnya.

Baca juga: Megawati Sindir Anggota Partai Bayaran

Kompas TV Ia mengapresiasi, tetapi juga memberi masukan kepada pemerintah akan banyaknya kendaraan saat ini di jalan raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com